15 Tahun Penjara bagi Wang Lijun
25 September 2012Pemutarbalikan keadilan, penyalahgunaan kekuasaan, korupsi dan pembelotan merupakan daftar tuduhan yang ditujukan pada mantan Wang Lijun. Semua tuduhan tersebut diterima Wang Lijun. Hari Senin (24.09.12), pengadilan di Chengdu, ibukota Provinsi Sichuan, menjatuhi hukuman 15 tahun penjara kepada Wang Lijun. Putusan pengadilan inipun diterima oleh Wang Lijun. Dan menurut pengacaranya, ia tidak akan mengajukan banding.
Tampaknya ia cukup puas dapat melewati persidangan tanpa mendapat putusan hukuman mati, yang secar teori memang bisa dijatuhkan kepadanya. Pengadilan memuji kerja sama yang ditunjukkan Wang Lijun.
Tokoh Kunci dalam Skandal
Wang Lijun, mantan kepal kepolisan Chongqing, kota terbesar di Cina, merupakan tokoh kunci dalam skandal yang melibatkan tokoh penting dalam Partai Komunis Cina, yang sidangnya telah dimulai sejak Februari lalu. Skandal ini telah merongrong persiapan Kongres Partai Komunis Cina, yang diigelar untuk memilih ketua baru.
Skandal tersebut bermula di Chengdu, kota tempat sidang pengadilan terhadap Wang Lijun digelar. Pertengahan Februari lalu, dengan menyamar sebagai perempuan, karena mengkhawatirkan keselamatan jiwanya, Wang Lijun melarikan diri ke konsulat Amerika Serikat di Chengdu, yang jaraknya sekitar 300 kilometer dari Chongqing. Dan tampaknya kekhawatiran Wang Lijun cukup beralasan. Konvoi kendaraan dengan polisi bersenjata mengikuti Wang Lijun dan mengepung konsulat AS – satu peristiwa yang luar biasa.
Setelah 36 jam, Wang Lijun keluar dari konsulat. Ia tidak diitahan oleh pihak berwenang dari Congqing yang menunggunya di depan konsulat, tapi oleh pihak berwenang dari pemerintah pusat Beijing.
Pembunuhan terhadap Heywood
Alasan kekhawatiran Wang Lijun adalah: Gu Kailai, istri atasannya, ketua partai yang berkuasa dari Chongqing, Bo Xilau, membunuh pengusaha Inggris Neil Heywood. Pada awalnya, Wang Lijun berusaha menutupi pembunuhan ini. Namun akhirnya ia melaporkan kepada Bo Xilai. Menerima laporan ini, Bo Xilai kemudian memukuli Wang Lijun. Demikian menurut laporan. Yang pasti adalah, tidak lama kemudian pada awal Februari, Wang Lijun diberhentikan dari jabatan kepala kepolisian Chongqing.
Pada bulan Agustus, istri Bo Xilai, Gu Kailai, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Hefei. Hukuman mati ini ditangguhkan, yang biasanya berarti hukuman diubah menjadi penjara seumur hidup.
Bo Xilai sendiri dipecat dari semua jabatan di partainya pada pertengahan Maret lalu, sehari setalah sidang tahunan Kongres Rakyat Nasional Cina. Sejak itu, Bo Xilai, yang merupakan putra seorang pejabat senior partai, menghilang. Menurut kalangan partai, dilaporkan bahwa sebuah komisi khusus beranggotakan 300 orang diberi tugas untuk menyelidiki kasus ini. Dan menurut sebuah sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, Komisi ini telah memberikan laporan kepada Politbiro pada akhir pekan lalu (22/23.09.12).
Sebelum kejatuhannya, Bo Xilai merupakan anggot dari kelompok eksklusif Partai Komunis yang beranggotakan 25 orang. Bo Xilai berambisi untuk menjadi anggota komite tatap Politbiro. Kesembilan anggota komite ini merupakan lingkaran dalam kekuasaan Cina. Pada peralihan kepemimpinan mendatang, komite ini akan diisi oleh tujuh anggota baru.
Dengan anggota sekitar 80 juta orang, Partai Komunis Cina merupalan organisasi politik terbesar di dunia. Dan terutama sekarang ini, menjelang peralihan kekuasaan, Partai Komunis Cina berusaha menjaga persatuan dalam tubuhnya. Kasus Bo Xilai dan penanganan skandal ini, bagaimanapun, telah menyebabkan terjadinya perebutan kekuasaan antara faksi-faksi yang berbeda dalam partai.