16 Tahun Jadi Kanselir, Setelah Pensiun Merkel Mau Apa?
29 September 2021Kanselir Jerman Angela Merkel senang membuat sup kentang dan memanggang kue prem dengan topping mentega. Hidangan ini jadi makanan khas di Jerman selama musim gugur, tetapi Merkel tidak akan punya waktu untuk menyiapkannya dalam waktu dekat. Setelah Pemilu Jerman 2021, Merkel tidak lantas selesai dari tugasnya. Dia akan tetap menjabat sebagai juru kunci sampai pemerintahan baru terbentuk.
Membaca dan tertidur sejenak
Selama kunjungan ke Washington DC pada bulan Juli, Angela Merkel ditanya bagaimana dia membayangkan masa pensiunnya. Meskipun sempat mengelak menjawabnya, kali ini dia memberi tahu bahwa dirinya akan istirahat dulu dan tidak menerima undangan apa pun. Merkel mengatakan harus menerima bahwa tugas-tugas sebelumnya akan "dilakukan oleh orang lain," seraya menambahkan, "saya pikir saya akan sangat menyukai ini."
Di waktu senggangnya, Merkel mengatakan ingin memikirkan apa yang benar-benar menarik minatnya. Tentu saja, ini karena dirinya memiliki sedikit ruang untuk melakukan itu selama 16 tahun terakhir.
Kanselir yang baru saja dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Johns Hopkins itu menambahkan sambil tersenyum: "Setelah itu, mungkin saya akan mencoba membaca sesuatu, lalu mata saya akan mulai terpejam karena lelah, lalu saya akan tidur sebentar, dan kemudian kita lihat di mana saya terbangun."
Biaya pensiunnya aman
Bisakah seseorang yang selama puluhan tahun terbiasa merencanakan kegiatan setiap hari dari pagi hingga larut malam dan memikul tanggung jawab yang sangat besar, beralih dari satu hari ke hari berikutnya tanpa kegiatan itu lagi?
"Anda baru menyadari apa yang akan Anda lewatkan ketika Anda tidak lagi memilikinya," kata Angela Merkel baru-baru ini di Berlin.
Angela Merkel berusia 67 tahun pada 17 Juli 2021. Dia tidak perlu khawatir terhadap keuangannya. Sebagai kanselir, dia mendapatkan €25.000 (Rp417 juta) sebulan. Selain itu, dia mendapatkan sekitar €10.000 (Rp166 juta) untuk perannya sebagai anggota parlemen Jerman (Bundestag), pekerjaan yang telah dia lakukan selama lebih dari 30 tahun.
Ketika Merkel berhenti bekerja, dia akan terus menerima gaji penuhnya selama tiga bulan dan kemudian tunjangan transisi setengah dari gajinya untuk maksimal 21 bulan.
Rp250 juta sebulan
Untuk pensiun berikutnya, berbagai hak dari pekerjaannya sebagai kanselir, menteri pemerintah, dan anggota Bundestag saling mengimbangi. Merkel mendapat manfaat karena telah mengabdi untuk waktu yang sangat lama. Dalam Undang-Undang Menteri Federal tahun 1953 disebutkan setelah minimal empat tahun menjabat, kanselir berhak atas 27,74% dari pendapatan mereka sebelumnya. Dengan setiap tambahan tahun menjabat, hak mereka tumbuh sebesar 2,39167% hingga maksimum 71,75%.
Karena itu, Angela Merkel dapat mengandalkan pensiun sekitar €15.000 (Rp250 juta) per bulan. Selain itu, dia juga memenuhi syarat untuk keamanan pribadi dan mobil dinas dengan sopir selama sisa hidupnya. Dia juga berhak atas kantor di gedung Bundestag di Berlin, termasuk manajemen kantor, dua penasihat, dan seorang sekretaris.
Karier kedua tidak dikesampingkan
Beberapa pendahulu Angela Merkel telah pindah ke sektor swasta. Setelah Helmut Schmidt tidak lagi menjadi kanselir pada tahun 1982, ia menjadi rekan penerbit surat kabar mingguan "Die Zeit" dan menjadi pembicara populer. Dalam sebuah wawancara tahun 2012, Schmidt berkata: "Saya telah membuat aturan untuk diri saya sendiri untuk tidak memberikan kuliah dengan biaya kurang dari $15.000 (Rp250 juta)."
Jauh lebih baik daripada Schmidt, mantan kanselir Helmut Kohl dan Gerhard Schröder tahu bagaimana mengubah masa lalu dan ketenaran politik mereka menjadi uang. Kohl mendirikan perusahaan untuk konsultasi politik dan strategis, serta menghasilkan banyak uang sebagai pelobi dan penasihat.
Suaminya akan tetap di Berlin, setidaknya untuk saat ini
Apakah Angela Merkel mengejar pekerjaan baru atau jabatan kehormatan? Sejauh ini, dia belum mengatakan sepatah kata pun tentang hal itu. Setidaknya kemungkinan dia akan tetap di Berlin untuk saat ini.
Suaminya yang merupakan seorang ahli kimia kuantum, Joachim Sauer, belum berpikir untuk menghentikan pekerjaannya. Meskipun ia adalah profesor emeritus di Universitas Humboldt Berlin, pria berusia 72 tahun itu telah memperpanjang kontraknya sebagai peneliti senior - setidaknya hingga tahun depan. (pkp/ha)