30 Tahun Kecelakaan Pertunjukan Udara di Ramstein
Tahun 1988, pesawat angkatan udara Italia bertabrakan di langit saat melakukan pertunjukkan udara di pangkalan Ramstein, Jerman. Tujuh puluh orang meninggal akibat tragedi ini.
Manuver "hati yang tertusuk"
Saat pertunjukan berlangsung pada Agustus 1988, skadron udara Italia, Frecce Tricolori, berusaha melakukan manuver yang disebut "pierced heart" atau "hati yang tertusuk." Dalam manuver ini seorang pilot akan terbang dan memotong jalan lima pesawat jet yang terbang bersamaan dengan kecepatan 600 kilometer per jam. Usaha itu berakhir bencana ketika tiga pesawat bertabrakan di udara.
Tiga pesawat berjatuhan
Setelah tabrakan, satu pesawat lantas jatuh ke landasan. Badan pesawat itu terbakar dan tidak langsung berhenti tetapi meluncur bagaikan bola api ke arah kerumunan 300.000 orang. Satu pesawat lain jatuh di samping landasan dan pilotnya tewas. Pesawat ketiga menabrak helikopter medis, pilotnya berhasil melompat keluar dengan parasut tetapi kemudian tewas di landasan sebelum parasutnya mendarat.
Bencana bagi pengunjung
Sedikitnya 70 orang termasuk ketiga pilot tewas akibat kecelakaan ini dan 1.500 orang lainnya terluka. Mereka yang selamat tapi termutilasi oleh puing-puing pesawat atau cacat karena luka bakar tingkat tiga akhirnya mendapat kompensasi finansial setelah perjuangan melelahkan bertahun-tahun lewat jalur hukum. Di luar pangkalan udara Ramstein kini dibuat monumen untuk mengenang korban tewas.
Investigasi pun terpecah
Satu tahun dalam masa investigasi, komite penyelidikan Ramstein di parlemen Jerman terpecah menjadi dua faksi yang tidak bisa direkonsiliasi. Faksi Sosial Demokrat (SPD) dan Faksi Demokrat Kristen (CDU / CSU) dengan Partai Liberal FDP. Komite juga mengeluarkan dua laporan akhir, SPD mengatakan bencana itu dapat dihindari sedangkan CDU / CSU dan FDP mengatakan pilot Italia itu jatuh pingsan.
Tidak kapok
Setelah kejadian itu para politisi di parlemen sepakat melarang semua pameran penerbangan di Jeman. Namun pelarangan ini tidak berlangsung lama. Beberapa pihak berargumen kalau pembayar pajak berhak melihat kekuatan angkatan bersenjata negara mereka. Jerman pun kembali menyelenggarakan banyak pertunjukan udara sejak tahun 1990-an.
"Tidak bisa ulangi yang sudah terjadi"
Sebuah upacara untuk memperingati 30 tahun tragedi ini pun digelar. Tahun ini peringatan dihadiri oleh Perdana Menteri negara bagian Rheinland-Pfalz, Malu Dreyer. "Kita tidak bisa mengulangi apa yang sudah terjadi, tapi kita bisa mengenang, berdiri bersama dan mendukung satu sama lain," ujar Dreyer.