50 Tahun Bundesliga

Bundesliga mencatat sejarah keberhasilan. Sampai sekarang "tidak ada institusi di negara Jerman" yang dari pekan ke pekan membuat antusias begitu banyak orang, kata Wolfgang Niersbach, Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB). Bundesliga yang bernilai miliaran Euro itu merupakan lembaga yang termasuk sangat menguntungkan dan populer secara internasional. Setiap akhir pekan, suporter yang tak terhitung jumlahnya mengikuti laga klub kesayangan mereka di stadion, cafe atau di depan televisi di rumahnya. Musim kompetisi lalu tercatat sebagai salah satu yang terbaik sejak berdirinya Bundesliga. Secara rata-rata 44.293 penonton mengikuti laga Bundesliga. Jumlah ini adalah yang terbaik di Eropa. 50 tahun yang lalu tak seorang pun dapat memperkirakan keberhasilan saat ini.

Rostock dan Dresden memasuki Bundesliga

28 Juli pukul 17:45. Setelah perundingan maraton selama sembilan jam, 129 delegasi, di antaranya Presiden FC Köln, Franz Kremer, dengan suara 103:26 menyetujui pembentukan Bundesliga yang mencakup 16 klub. "Keputusan ini menggembirakan saya. Akhirnya terbentuk juga", ujar pelatih nasional kesebelasan Jerman saat itu, Sepp Herberger. Niersbach, Presiden DFB saat ini mengatakan: "Itu merupakan salah satu peristiwa penting bagi dunia persepakbolaan Jerman. Para delegasi saat itu telah menancapkan tonggak penting."

Secara keseluruhan ada 46 klub sepak bola yang memperebutkan tempat start di Bundesliga yang baru didirikan. Di antaranya Hamburg yang merupakan satu-satunya anggota awal yang saat ini masih bertahan di Bundesliga dan belum pernah terlempar keluar. Sementara pemegang rekor Bayern München dan Borussia Mönchengladbach baru berhasil memasuki Bundesliga pada tahun 1965. Jumlah klub profesional ditingkatkan menjadi 18 tahun 1965. Tahun 1991 setelah penyatuan Jerman, anggota bertambah menjadi 20 dengan masuknya 2 klub dari Jerman Timur, Hansa Rostock dan Dynamo Dresden. Namun setelah beberapa saat jumlahnya kembali menurun ke 18 klub.

Netzer bekerja sambilan di diskotek

Pada tahun-tahun awal Bundesliga, pemain dan pelatih tidak mendapat bayaran banyak. Para delegasi tahun 1962 memang menyepakati pendiriannya, namun menyatakan menentang pengambilan keuntungan. Yang disetujui hanya pembentukan yang disebut pemain berlisensi. Selain itu, pembayaran pemain ditetapkan per bulan maksimal 1200 Deutsch Mark, termasuk premi. Sedangkan saat ini, misalnya Phillip Lahm, kapten klub Bayern München diperkirakan mengantongi sekitar 583.000 Euro per bulan. Dulu para pemain juga harus mencari pekerjaan sambilan. Misalnya Günther Netzer juga bekerja sebagai manajer sebuah disko dan Uwe Seeler bekerja sambilan di perusahaan Adidas agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Skandal di Bundesliga

Musim laga pertama dimulai tahun 1963 dan sekitar semenit setelahnya, gol pertama dicetak. Timo Konietzka dari Dortmund menghadapi Werder Bremen pada 24 Agustus. Tidak ada foto ataupun film dari permainan tersebut. Juara Jerman musim laga pertama itu adalah FC Köln yang dipimpin oleh Franz Kremer dan Wolfgang Overath yang juga menembakkan gol pertama bagi Köln pada Bundesliga.

Awal tahun 1970-an diwarnai skandal penyogokan. Akibat manipulasi jumlah poin, klub Rot-Weiß Oberhausen dan Arminia Bielefeld tidak jadi tergusur ke liga yang lebih rendah. Skandal pertaruhan sepak bola internasional tahun 2005 seputar bekas wasit Robert Hoyzer hanya mencoreng sedikit reputasi Bundesliga.

Tahun 1973 Bundesliga juga menjadi incaran sponsor. Eintracht Braunschweig merupakan klub Bundesliga pertama yang memakai kaos bercap sponsor dan dengan begitu meletakkan dasar pertama bagi komersialisasi sepak bola.

"Lapangan berukuran 60 x 100“

Pembentukan Liga Sepak Bola Jerman (DFL) 18 Desember 2000 di Frankfurt am Main dianggap sebagai tonggak penting lainnya dalam sejarah Bundesliga. Sejak itu, DFL dapat merundingkan dan menentukan pasaran Liga. Tahun lalu pengurus berhasil mencapai omset sekitar 1, 75 miliar Euro.

Meski penghasilan yang tinggi, rahasia keberhasilan terletak pada kesederhanaan permainan. Pelatih Otto Rehagel mengatakan: " Lapangan berukuran 60 x 100 meter dan ini tidak pernah berubah. Dulu tak seorang pemain pun yang lari di bawah 10, 0 detik, sekarang pun tidak. Hanya permainan dengan bola one-touch yang lebih cepat."

Thomas Klein / Christa Saloh-Foerster

Editor: Vidi Legowo-Zipperer