Airbus vs Boeing
13 Februari 2007
Di tahun-tahun belakangan, Airbus lah yang mendominasi sektor penerbangan. Kini, Boeing tampak berhasil mengejar ketinggalannya.
Produsen pesawat Amerika Boeing memang bekerja keras untuk itu. Tahun 2001, markas utama Boeing pindah dari Seattle ke Chicago. Dalam tiga tahun, Boeing memecat tiga kepala dewan direksi. Sekarang harapan bergantung pada Jim McNerney yang mengambil alih jabatan itu satu setengah tahun lalu.
Airbus Dililit Masalah, Boeing Untung
Tapi, keberhasilan Boeing tak hanya karena eformasi struktur perusahaannya semata. Boeing juga diuntungkan rangkaian masalah yang dihadapi saingan utamanya Airbus. Wakil Direktur perusahaan konsultan Teal Group, Richard Aboulafia sudah lama mengamati perkembangan di sektor penerbangan. Menurutnya, tentu saja, di sektor yang dikuasai dua perusahaan besar, kerugian yang dialami Airbus otomatis berarti keuntungan bagi Boeing. Dalam lima tahun ke depan Boeing akan menyalip Airbus dalam jumlah pesanan. Pertanyaannya sekarang, kapan Airbus akan berhasil membalikkan kembali situasi ini?
Sukses Boeing
Tahun 2006 Boeing berhasil mencatat omset lebih tinggi untuk pesawat komersial daripada Airbus, tapi Airbus masih menang tipis dalam jumlah pesanan pesawat baru yang masuk. Tahun ini, persaingan antar dua produsen pesawat besar dunia itu masih akan berakhir seri. Namun, sejumlah pengamat memperkirakan, selambatnya tahun depan, Boeing akan menyandang predikat produsen pesawat nomer satu dunia. Menurut Richard Aboulafia, sukses Boeing terutama didongkrak Boeing tipe 787 atau Dreamliner.
Pesawat ukuran sedang itu terutama digunakan dalam penerbangan lintas atlantik, yang lebih menguntungkan bagi perusahaan penerbangan dibanding penerbangan kontinental. Dengan peluncuran Boeing tipe 787 tahun ini, perusahaan pesawat Amerika Boeing dapat mempertahankan keunggulannya.
Pasang Surut Siklus Produksi
Bukan berarti, produsen pesawat Airbus mengalami kekalahan telak. Beberapa tahun lalu, Boeing mengalami masalah yang sama dengan Airbus sekarang, kata pakar penerbangan Craig Fraise. Kedua perusahaan ini berada pada titik berbeda dalam siklus produksi mereka.
Boeing bersiap-siap meluncurkan pesawat tipe 787, sementara Airbus tipe A350 baru akan selesai dalam beberapa tahun. Bukan berarti Airbus akan selalu mengekor Boeing. Masalah yang dihadapi Airbus adalah ketidak-jelasan yang bersifat sementara, bukan masalah permanen.
Mungkin saja, dalam beberapa tahun, produsen pesawat Eropa Airbus kembali mendominasi angkasa.(zer)