Aksi Pastor Katolik Jerman Berkati Pasangan Sesama Jenis
12 Mei 2021Lebih 100 Gereja Katolik di Jerman mulai melakukan pemberkatan terbuka terhadap pasangan sesama jenis. Aksi ini digelar di berbagai kota, termasuk di Berlin. Secara resmi, Gereja Katolik tidak mengizinkan pemberkatan ini. Vatikan sebagai pusat Katolik baru-baru ini menegaskan larangan itu lewat sebuah pengumuman resmi. Namun, para pastor Katolik di Jerman secara terbuka menentang larangan itu.
Kata pemberkatan dalam bahasa latin adalah 'benedicere' dan secara harfiah berarti "berbicara dengan baik", jelas Burhard Hose kepada DW. Pastor ini menyebarkan undangan secara terbuka untuk acara pemberkatan di gerejanya di kota Würzburg. Mottonya: "Kami tidak punya pilihan selain memberkati".
"Jika kita memberkati cinta kasih pasangan sesama jenis hari ini, maka kita juga mengakui hubungan mereka," tegasnya.
"Ini adalah bagian dari pengakuan atas realitas kehidupan dan realita penciptaan", tambahnya.
Tapi dia mengakui, pemberkatan sesama jenis memang tidak diakui dalam kumpulan doktrin resmi Katolik, yaitu Kitab Katekisme. Bahkan Katekisme Katolik menyebutnya sebagai hubungan yang "bertentangan dengan hukum alam."
Pastor Katolik Jerman kecewa dengan Vatikan
Konflik para pastor Jerman dengan Vatikan berawal dari penegasan badan doktrin Gereja Katolik yaitu Kongregasi Doktrin Iman di Roma, yang dengan tegas melarang pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Para penulis kongregasi menegaskan, posisi mereka "didukung" oleh Pemimpin Gereja, Paus Fransiskus.
Di kalangan Katolik Jerman, kekecewaan menyebar dengan cepat, mulai di kalangan umat dan akhirnya mencapai kalangan pastor dan beberapa uskup. Mereka pun menggagas aksi 10 Mei yang mengusung motto: "Cinta Kasih Menang". Mulai 10 Mei, selama satu minggu lebih seratus pastor menggelar acara pemberkatan pasangan sesama jenis di gereja mereka.
Bukan hanya umat Katolik Jerman yang kecewa terhadap pandangan Vatikan terhadap pasangan sesama jenis. Para uskup di beberapa negara dan benua secara terbuka menyuarakan keraguan tentang doktrin yang ditetapkan dari Roma.
Kritik internasional terhadap Gereja Katolik
Uskup Antwerpen, Johan Bonny, yang pernah bertugas 10 tahun di Roma, secara terbuka mengatakan bahwa ribuan orang di keuskupannya menyatakan akan meninggalkan gereja setelah Vatikan dengan tegas menolak pemberkatan pasangan sesama jenis.
Paus Fransiskus sendiri pernah mengejutkan wartawan ketika menyatakan dalam sebuah konferensi pers di pesawat dalam perjalanan dari Eropa menuju Brazil, bahwa dia tidak bisa mengutuk pasangan sesama jenis "karena saya bukan Tuhan". Tetapi dia menyatakan dia secara pribadi menolak gagasan pernikahan sesama jenis.
Setelah berbagai skandal kekerasan seksual di kalangan pastor Katolik di seluruh dunia, citra Gereja Katolik memang sangat tercoreng. Apalagi kekerasan seksual itu kebanyakan dilakukan terhadap anak-anak lelaki di bawah naungannya gereja.
(hp/pkp)