Aksi Protes Menentang Pertemuan Ekstrimis Kanan di Köln
20 September 2008Kongres itu digelar untuk memprotes pembangunan sebuah masjid besar di kota Köln. Namun ini membuat berang banyak warga di kota tersebut yang kemudian menggalang aksi protes menentang Kongres Antiislamisasi. Setidaknya delapan demonstran yang ikut dalam aksi protes tersebut ditangkap setelah melempari pengurus Pro Köln dengan batu dan kantong-kantong berisi cat. Pemerintah Jerman mengutuk kongres itu sebagai ancaman upaya integrasi warga berlatar belakang migran di Jerman.
Nazi keluar, Nazi keluar..... demikian diserukan para demonstran menentang pertemuan "Pro Köln", kelompok radikal kanan Jerman hari Jumat (19/09). Mereka berusaha menggagalkan rencana jumpa pers dari organisasi itu di Rodenkirchen, di daerah pinggiran kota Köln.
Dua anggota Pro Köln kemudian diburu para demonstran dan harus mencari perlindungan polisi. Sedangkan di lokasi lain, sejumlah tokoh kanan yang hendak mengikuti kongres tersebut harus bertahan hingga sore hari dalam kapal yang mengangkut mereka di sungai Rhein untuk menghindari serangan para demonstran. Baru setelah polisi mengamankan lokasi, para tokoh kanan itu turun ke darat.
Yang dinamakan Kongres Antiislamisasi itu direncanakan akan dihadiri oleh sekitar 1. 500 peserta yang menentang rencana pembangunan sebuah masjid besar di Köln. Undangan juga dikirimkan kepada pendukung dari Prancis, Italia dan Austria. Menanggapi kongres tersebut, Sekjen Dewan Pusat Muslim di Jerman, Aiman Maziek mengutarakan:
"Pada dasarnya kami menyerukan kaum muslimin untuk mengikuti berbagai aksi protes yang dilancarkan hari Jumat dan Sabtu di Köln, secara demokratis, berbudaya, damai dan terutama jangan sampai mau diprovokasi oleh kelompok Nazi dan radikal kanan. Bersama-sama dengan yang lain menunjukkan keberadaan kita."
Sementara juru bicara Menteri Dalam Negeri Jerman menyatakan, kongres populis dan ekstrimis semacam itu membebani kehidupan bersama yang diupayakan pemerintah Jerman dan warga muslimnya. Sekjen Dewan Pusat Muslim Jerman, Aiman Maziek kemudian mengungkapkan:
"Di sini, di belakang penggunaan nama Islam terselubung rasisme. Yang diimbau adalah rasisme dan ini hendak dipopulerkan. Tapi warga Köln menunjukkan penolakan jelas dan kami warga muslim tentunya juga begitu."
Penolakan warga Köln terhadap kelompok radikal kanan ditunjukkan melalui aksi 200. 000 tutup botol bir yang bertuliskan "tak ada bir Köln untuk Nazi" (kein Kölsch für Nazis) yang dikeluarkan oleh para pemilik bar dan cafe di Köln. Christoph Wielinger, pemilik restoran Lichtemnberg di Köln mengutarakan:
"Saya pikir, setiap orang, sebagai individu atau pemilik restoran, harus menyatakan bahwa Nazi khususnya di Köln, di Jerman dan di manapun di dunia, ditolak."
Sementara itu Jumat sore (19/09), kepolisian melarang rencana peserta kongres untuk melakukan tur dengan bus melalui kawasan yang dihuni warga berlatar belakang migran. Komandan pasukan antihuru-hara kepolisian di Köln, Michael Temme mengatakan, tur dengan bus adalah provokasi bagi kelompok masyarakat karena itu harus dilarang.
Dalam sebuah deklarasi bersama, Dewan Perwakilan Rakyat negara bagian Nordrhein-Wesfallen menyatakan berdiri di belakang masyarakat yang plural, toleran dan bebas. Komite Pusat Gereja Katolik Jerman mengkritik pedas Kongres Antiislamisasi itu dan menuding organisasi Pro Köln menyalahgunakan tema politik lokal untuk sikap antiasing.
Jumlah demonstran menentang kongres itu diperkirakan akan meningkat hari Sabtu (20/09). Puluhan ribu demonstran diduga mengimbangi acara puncak Pro Köln di pusat kota pada hari yang sama. Berbagai gerakan masyarakat akan menggelar lebih dari sepuluh lokasi aksi protes di berbagai tempat, antara lain dengan sebuah konser musik. Sekitar 3. 000 polisi akan dikerahkan untuk menghindari bentrokan antara demonstran dengan kelompok radikal kanan Jerman dan dari berbagai negara tetangga.