Anak Kecil Jadi Lambang Penderitaan Pengungsi
Fotonya viral di jejaring sosial. Aylan Kurdi adalah anak laki-laki kecil dari Suriah. Ia jadi lambang penderitaan orang yang terpaksa meninggalkan kampung halaman karena perang dan ancaman keselamatan.
Tidak Sampai ke Tujuan
Jasad Aylan Kurdi ditemukan di daerah pantai Bodrum, Turki, 2 September 2015. Ia adalah salah satu pengungsi yang tidak berhasil selamat ketika kapal yang membawa mereka dari Turki ke pulau Kos, Yunani, karam.
Ibu dan Anak
Aylan digendong ibunya, Rehan Kurdi. Selain Aylan, kakaknya, Galip dan ibunya juga tewas ketika perahu yang mereka tumpangi untuk menyeberang dari Turki ke Yunani karam. Ayahnya adalah satu-satunya anggota keluarga yang selamat. Keluarga itu termasuk pengungsi yang lari dari Suriah. Mereka berusaha mencapai Kanada, di mana bibi Aylan sudah bermukim selama beberapa tahun.
Kehilangan Seluruh Keluarga
Ayah Aylan Kurdi, Abdullah Kurdi menangis ketika menceritakan, bahwa ia tidak berhasil menyelamatkan keluarganya. Abdullah ditemukan dalam keadaan setengah sadar, setelah perahu yang mereka tumpangi karam. Ia kemudian dirawat di sebuah rumah sakit dekat Bodrum, Turki. Demikian laporan harian Turki, Sabah.
Kembali ke Kobani
Ayah Aylan Kurdi membawa pulang jasad anggota keluarganya kembali ke Kobani, Suriah utara, di mana mereka dimakamkan. Ayahnya mengatakan, ia sekarang hanya akan duduk di sebelah makam keluarganya, dan tidak meneruskan upaya untuk pergi ke Kanada. Upacara pemakaman dihadiri banyak orang yang meratapi nasib mereka. Demikian keterangan wartawan yang hadir.
Mengenang Sanak Keluarga
Fatima Kurdi, bibi Aylan Kurdi, berdiri di sebelah lukisan yang menggambarkan keponakannya, di depan kantor pusat Uni Eropa di Brussel (14/09/15). Fatima Kurdi sudah bermukim beberapa tahun di Kanada. Ia sudah lama berupaya dapatkan ijin untuk mendatangkan keluarganya. Aylan Kurdi kini juga jadi simbol ketidakpedulian negara-negara kaya, akan penderitaan manusia di negara yang dilanda perang.
Sebagian Bisa Melanjutkan Perjalanan
Sejumlah besar pengungsi melarikan diri dari tanah air dengan membawa seluruh keluarga, dan tidak jarang dengan anak-anak yang masih kecil. Mereka ingin anak mereka hidup dalam situasi damai dan bisa bersekolah. Foto: seorang pengungsi asal Kobani, yang berhasil selamat tiba di Kos. Ia turun dari perahu dengan menggendong dua anak yang masih kecil (10/08/2015).