Annan Lihat Kemajuan Kecil di Suriah
4 Mei 2012Kekerasan sebagian berkurang, sebagian tetap berlanjut. Demikian diumumkan jurubicara utusan PBB dan Liga Arab Kofi Annan. Ada „tanda-tanda untuk perkembangan, juga meskipun kemajuan itu lamban dan kecil.“ Sebuah krisis yang berlangsung sejak lebih dari satu tahun tidak dapat diselesaikan dalam „satu hari atau satu pekan“, ditambahkan jurubicara Annan. Bahkan sejumlah senjata berat sudah ditarik.
Rencana perdamaian mantan Sekjen PBB Kofi Annan, selain gencatan senjata juga pengiriman misi pengamat serta akses bebas ke suriah bagi jurnalis dan organisasi bantuan. Sementara ini terdpat sekitar 50 pengamat internasional di Suriah. Selanjutnya jumlah pengamat ini akan ditambah menjadi 300.
Korban Tewas Setiap Hari
Hal yang dipandang Annan belum memuaskan adalah tidak dipenuhinya gencatan senjata yang berlangsung sejak tiga pekan, antara rezim Bashar al-Assad dan pihak oposisi. Meskipun adanya misi pengamat, setiap hari tetap berjatuhan korban tewas. Sejak dimulainya pemberontakan menentang Presiden Assad 14 bulan lalu, menurut perkiraan PBB sedikitnya 9000 orang tewas.
Tiga hari menjelang pemilu parlemen Senin (07/05) mendatang, para aktivis Jumat (04/05) melaporkan kembali terjadi pertempuran baru dan serangan pasukan pemerintah. Sampai Jumat siang, sekitar 25 orang tewas. Di sejumlah kota berlangsung protes massal menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pemilu Parlemen Meskipun Kekerasan Berlanjut
Meskipun kekerasan berkepanjangan, Senin (07/05) warga Suriah akan memilih 250 anggota parlemen. Presiden Assad akan meloloskan berlangsungnya pemilihan umum tersebut. Sebaliknya pihak oposisi, yang sejak tahun lalu berjuang untuk menyingkirkan Asad akan memboikot pemilu tersebut. Dua kandidat sudah terbunuh saat berlangsungnya kampanye pemilu di markas besar pihak oposisi di Daraa dan Idlib.
Seandainya rencana Annan gagal, Amerika Serikat akan mengubah strategi. „Jika rezim tetap tidak mau mengalah, masyarakat internasional harus mengakui kekalahannya.“ Demikian dikatakan jurubicara pemerintah di Washington. Kemudian harus dibentuk semacam tekanan internasional. Tampaknya pemerintah AS mengakui bahwa gencatan senjata dan rencana perdamaian dari utusan internasional Kofi Annan hampir tidak memiliki peluang. Sementara kepala misi pengamat PBB di Suriah Robert Mood memandang peluang untuk gencatan senjata sepenuhnya. Terutama pasukan pemerintah Assad berkewajiban untuk itu.
DK/rtr/dpa/afp