Presiden AS Donald Trump Akan Hadir di Davos

Presiden AS Donald Trump akan datang ke World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss yang dimulai hari Selasa ini. Dia akan menjadi Presiden AS kedua setelah Bill Clinton yang tahun 2000 datang ke ajang bergengsi yang mempertemukan tokoh politik dan bisnis dunia di kawasan pegunungan ini.

Motto Pertemuan Davos kali ini adalah "Creating a shared future in a fractured world" (Menciptakan masa depan bersama di dunia yang retak). Suatu program kontras terhadap kebijakan Donald Trump yang terutama ingin menerapkan lagi proteksionisme dan politik isolasi dengan mottonya „America First". Lalu, apa yang dicari Presiden AS itu di Davos?

"Saat ini ada bahaya nyata dari runtuhnya sistem global," kata pendiri WEF Klaus Schwab. "Tapi perubahan tidak terjadi begitu saja - semuanya ada di tangan kita untuk memperbaiki kondisi dunia, dan itulah yang diperjuangkan oleh World Economic Forum," tambah pendiri WEF itu.

Sementara Presiden WEF Borge Brende kepada wartawan mengatakan, "Yang kita tahu adalah, bahwa kita masih kurang bekerja sama". Dia menambahkan, berkumpulnya sekitar 70 kepala negara dan pemerintahan serta tokoh-tokoh kunci dari dunia bisnis dapat memberikan kontribusi penting untuk mengatasi berbagai hambatan dalam perdagangan global saat ini.

"Kami akan mengadakan pertemuan puncak Eropa di Davos, kami akan memiliki 40 kepala negara dan pemerintahan yang berasal dari Eropa dan Eurasia," kata Brende. "Semua kepala negara (yang terlibat dalam) Bretton Woods dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga akan menghadiri pertemuan ini".

Debat kontroversial

Donald Trump dijadwalkan untuk berpidato di Davos pada hari terakhir, Jumat ini (26/1). Sejak menjabat setahun yang lalu, Presiden AS justru menerapkan kebijakan-kebijakan yang menghambat kerjasama global.

Kanselir Jerman Angela Merkel jua akan hadir di Davos bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron, bintang baru di kancah politik Eropa yang saat ini sedang naik daun. Macron sejak lama mendesak pembaruan Uni Eropa dan mengajukan rancangan yang ambisius. Sedangkan Merkel masih belum bisa mengambil langkah konkrit, karena masih menunggu perundingan pembentukan koalisi pemerintahan baru di Jerman.

"Jerman secara politik dan ekonomi adalah, anggota penting Uni Eropa dan sangat terlibat dalam debat politik terkait masa depan Eropa," tandas Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert. "Itu sebabnya Angela Merkel memutuskan untuk menyampaikan pandangannya tentang Eropa di Davos."

Panitia penyelenggara semuanya perempuan

Para pemimpin dan tokoh dunia yang bertemu di Davos kali ini akan dipandu oleh Panitia Penyelenggara yang untuk pertama kalinya dipimpin tiga perempuan, yaitu Direktur Dana Moneter Internasional IMF Christine Lagarde, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dan Direktur Utama IBM, Ginni Rometty.

Mereka dibantu oleh 7 orang wakil ketua yang semuanya juga perempuan. Dengan formasi ini, pendiri WEF Klaus Schwab ingin menjawab kritik bahwa sebelumnya tidak banyak perempuan yang terlibat dalam penyelenggaraan forum ekonomi global itu.

Perdana Menteri India Narendra Modi mendapat kehormatan untuk membuka WEF Davos hari Selasa (23/1). Namun sorotan terutama akan tertuju pada kehadiran Presiden AS Donald Trump, yang tidak datang sendirian. Trump akan memboyong sejumlah anggota kabinetnya, antara lain Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.

Selain 70 kepala negara dan pemerintahan serta 140 tokoh kalangan bisnis akan hadir juga wakil-wakil dari 40 lembaga dan organisasi internasional. Dunia selebriti juga diundang ke ajang di puncak gunung yang tengah diselimuti salju ini. Antara lain aktor Bollywood Shah Rukh Khan, aktris Hollywood Cate Blanchett dan penyanyi kondang Elton John. Mereka akan menerima penghargaan untuk partisipasinya dalam bidang sosial dan kemanusiaan.

hp/as (afp, rtr, dpa)