AS dan Inggris Keluarkan Peringatan Perjalanan ke Filipina
22 April 2016Departemen Luar Negeri AS memperingatkan warganya hari Kamis (21/04) agar menunda perjalanan yang tidak penting ke Filipina selatan "karena ancaman penculikan wisatawan internasional, peningkatan ancaman penculikan terhadap kapal-kapal kecil dan aksi-aksi kekerasan terkait pemberontakan dan terorisme di kawasan itu."
Pemerintah Inggris sebelumnya sudah mengeluarkan peringatan perjalanan serupa, dengan alasan, "ancaman tinggi dari terorisme, termasuk penculikan."
Kelompok militan Abu Sayyaf diduga menculik sekitar 18 awak Ikapal ndonesia dan Malaysia di bawah todongan senjata dalam serangan terpisah di tiga kapal tunda dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran keamanan di wilayah tersebut.
Malaysia, Indonesia dan Filipina berencana untuk mengadakan pertemuan para pejabat maritim awal Mei mendatang untuk membahas cara-cara meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan laut mereka, termasuk menggunakan teknologi satelit untuk menemukan kapal yang mencurigakan dan menghentikan mereka sebelum serangan mungkin.
"Kami tidak ingin melihat daerah ini menjadi Somalia baru," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut B. Panjaitan kepada kantor berita AFP hari jumat (22/04).
Kelompok Abu Sayyaf, yang saat ini diduga memiliki sekitar 400 pejuang bersenjata, terpecah menjadi beberapa faksi. Mereka mengandalkan uang tebusan besar yang didapat dari aksi-aksi penculikan, termasuk warga AS dan wisatawan Barat lainnya serta para misionaris.
Imbauan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat meminta warganya untuk menunda perjalanan "non-esensial" terutama Ke kepulauan Sulu dan ujung selatan pulau Palawan. Warga AS juga diminta berlaku "sangat hati-hati" di tempat lain di wilayah selatan Mindanao.
Pada bulan lalu, 14 orang Indonesia dan empat Malaysia kapal pelayaran komersial juga telah diculik di perairan terdekat. menteri luar negeri dari Indonesia, Malaysia dan Filipina akan bertemu di Jakarta pada 3 Mei untuk membahas usulan Indonesia untuk patroli bersama di wilayah penculikan baru-baru ini, kata Menteri keamanan Indonesia Luhut Panjaitan, Kamis.
Inggris juga memperingatkan Rabu ancaman penculikan di kawasan wisata pantai dan tempat menyelam di Mindanao, sementara Kanada menyarankan warganya pekan lalu untuk menghindari perjalanan ke sebagian besar wilayah Filipina.
"Kelompok penculik di kepulauan Sulu sedang berusaha memperluas jangkauan mereka, dan bekerjasama dengan kelompok-kelompok lain yang ber afiliasi," demikian disebutkan dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Inggris. (Foto Artikel: Militer Filipina menujukkan persenjataan yang ditinggalkan sel Abu Sayyaf di Pulau Basilan)
hp/ap (afp/ap)