Asian Food Festival Digelar di Frankfurt
17 September 2018Akhir pekan kemarin, 15-16 September 2018, kolam renang luar ruang terbesar di Eropa, Brentanobad, yang berlokasi di kota Frankfurt am Main, disulap menjadi lokasi festival makanan Asia.
Bertajuk Asian Food Festival, acara ini untuk pertama kalinya berlangsung di kawasan tersebut. Antusiasme pengunjung pecinta makanan Asia terpuaskan dengan hadirnya kuliner beraneka ragam, mulai dari Korea, Taiwan, India, Pakistan, Arab Saudi, Filipina, Thailand dan tentunya dari Indonesia.
Stan Indonesia menawarkan aneka kuliner popular seperti nasi goreng, soto ayam, sate, lumpia, bolu kukus, kopi bali dan aneka gorengan. Stan didekorasi dengan cantik dengan mengusung tema Bali, termasuk penjualnya pun mengenakan kebaya Bali.
Respon pengunjung
Penasaran dengan kuliner Indonesia, Levin, warga Jerman tertarik cicipi makan sate untuk pertama kalinya, "Saya suka sate, bumbu kacangnya juga enak, perpaduan keduanya membuat rasa yang menarik. Hanya saja sambalnya terlalu pedas."
Acara juga dihadiri oleh Konsul Jenderal RI-Frankfurt, Toferry Primanda Soetikno. Selain mengapresiasi acara, yang dianggapnya sebagai wujud integrasi masyarakat Asia dengan Jerman, Soetikno juga berharap stan Indonesia dapat tampil lebih sering di tahun mendatang, "Saya lihat ini dari Indonesia hanya ada satu tenda, mungkin ke depannya bisa kita dukung, kita tambah lagi dari Indonesia."
Tapi mengapa di sini ada stan Ghana? Meski bukan bagian dari negara Asia, stan Ghana hadir untuk mempopulerkan kulinernya yang banyak memiliki kesamaan bahan dan bumbu dengan masakan Asia.
Festival ini didukung tak kurang dari 18 stan makanan, minuman dan food truck atau warung mobil.
Integrasi budaya
Sejumlah acara juga disuguhkan guna memenuhi tujuan acara, yakni memperkenalkan kuliner Asia yang kreatif dan autentik juga mendukung integrasi antarbangsa. Workshop holistik kesehatan dan gizi, yoga, serta taichi menjadi bagian dari program kesehatan di acara ini.
Sementara itu, promosi budaya dikemas dalam pertunjukan musik, tari dan seni bela diri. Turut ambil bagian dalam festival: Kungfu Shaolin Frankfurt, tarian dari masyarakat Vietnam dan India.
Yang paling ditunggu masyarakat Indonesia yang mengunjungi acara ini tentunya penampilan musik, yang menghadirkan penyanyi asal Indonesia, Sandhy Sondoro. Sandhy tampil dengan membawakan lagu-lagunya yang berbahasa Indonesia, Inggris dan Jerman.
Geovanny Anggasta (ap)