"Anak-anak Juga Punya Hak"
1 Juni 2015Auma Obama ingin mengubah pandangan orang dewasa terhadap anak-anak. Tapi sebelumnya, anak-anak harus mengetahui bahwa mereka juga memiliki hak, ujar sang aktivis kepada kantor berita dpa.
Selanjutnya, anak-anak harus diberi keberanian untuk menuntut hak mereka. Jadi pada akhirnya, mereka akan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan dengan demikian membantu dirinya dan juga masyarakat. Ini bantuan yang seharusnya diberikan, ujar Obama jelang Hari Anak Internasional tanggal 1 Juni.
"Masalah anak-anak seperti penganiayaan, eksploitasi dan semacamnya ada di seluruh belahan dunia", ujar Obama. Masalah ini tidak selalu berhubungan dengan materi. "Beberapa masalah justru timbul karena ada terlalu banyak materi."
Auma Obama mengenal kedua dunia tersebut. Ia dibesarkan di Kenya dan tinggal 16 tahun di Jerman. Yayasannya "Sauti Kuu" membantu anak-anak dan remaja yang terlupakan di kedua negara tersebut.
"Sangat penting agar omongan anak-anak didengar. Seringnya kita membicarakan anak-anak, tanpa melibatkan mereka", kritik perempuan berusia 55 tahun ini. Di Jerman pun, banyak anak-anak yang tidak mengenal haknya.
Tanpa pengetahuan ini, anak-anak dan remaja seringnya terlalu pasif dan seringnya mengatakan: "Ibu dan ayah yang mengurus saya. Atau dinas sosial yang mengurus saya. Ada pihak lain yang mengurus saya." Yayasan Obama berusaha menjelaskan kepada anak-anak, bahwa mereka sendirilah yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup.
"Anak-anak punya hak untuk didengar. Artinya mereka boleh menyampaikan pendapatnya", tegas Obama. "Mereka punya hak atas layanan kesehatan, pengobatan, dan pendidikan." Satu hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah, masalah anak-anak harus ditanggapi secara serius.
Hari Anak Internasional diperingati 1 Juni di lebih dari 30 negara, termasuk di Jerman, Cina, Rusia, Portugal, dan Pakistan.
vlz/rzn (dpa)