Bagaimana Caranya untuk Kuliah Kedokteran di Jerman?
Dilihat dari segi biaya, kuliah kedokteran di Jerman ternyata tidak lebih mahal dari kuliah di Indonesia. Ditambah dengan pengalaman dan kualitas pendidikan yang lebih baik, kuliah di Jerman bisa menjadi pilihan.
Biaya, pengalaman dan kualitas pendidikan
Ketiga hal di atas adalah faktor yang mendorong Adiyaksa Pratama untuk mengambil keputusan bulat kuliah kedokteran di Jerman. Tidak ada perbedaan biaya kuliah yang besar antara satu jurusan dengan jurusan lainnya di universitas negeri di Jerman. Ditambah lagi, pengalaman dan kualitas pendidikan tentu adalah hal yang tidak bisa dinilai dengan uang.
Harus bisa bahasa Jerman
Kuliah kedokteran di Jerman ditawarkan hanya dalam bahasa Jerman. Oleh karena itu, Adi menyarankan bahwa calon mahasiswa harus sudah belajar bahasa Jerman sebelumnya, kalau bisa hingga level C1. Ini juga akan memudahkan calon mahasiswa dari Indonesia untuk lulus dengan nilai terbaik dari Studienkolleg.
Wajib ikut Studienkolleg
Lulusan SMA dari Indonesia yang ingin kuliah S1 di Jerman wajib mengikuti program penyetaraan yang disebut Studienkolleg. Untuk kuliah kedokteran, jurusan Studienkolleg yang harus diikuti adalah M-Kurs.
Lulus dengan ujian negara
Seorang mahasiswa kedokteran hanya bisa lulus kuliah jika berhasil lulus ujian negara (Staatsexamen) yang diselenggarakan dalam tiga tahap. Sistem kelulusan dengan ujian negara ini tidak mewajibkan seorang mahasiswa untuk menulis skripsi. Kelulusan dari tiga tahapan ujian negara menandakan seorang mahasiswa juga lulus dari kuliah kedokteran.
Kuliah sambil bekerja
Selain sibuk kuliah, Adi mengisi harinya dengan bekerja menjadi 'Pflegeassistent' atau asisten perawat di RS Uniklinikum, Bonn. Kuliah sambil bekerja untuk menambah pemasukan sangat mungkin untuk dilakukan mahasiswa di Jerman. Untuk mahasiswa kedokteran terdapat kans yang besar untuk bekerja sampingan di RS saat sudah menjalani semester klinik (setelah lulus ujian negara tahap 1).
Mahasiswa internasional
Di foto, Adi berpose bersama teman kampusnya dari Nepal, Bijay Regmi. Menurut data dari badan statistik Jerman, DESTATIS, di tahun ajaran 2017/2018 tercatat ada lebih dari 10 ribu mahasiswa asing yang terdaftar di jurusan kedokteran di Jerman. Negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW) memiliki mahasiswa asing paling banyak dibandingkan negara bagian lain. (na/ts)