Kiat Eropa Hadapi Gelombang Panas Ekstrem
Jerman hadapi rekor suhu tertinggi. Banyak cara dilakukan untuk bertahan dari gelombang panas, mulai dari menutup tirai jendela dan menyalakan AC. Berikut bagaimana Eropa hadapi ekstremnya musim panas kali ini.
Dinginkan tubuh sebisa mungkin
Di pertengahan Juli, Mallorca hadapi gelombang panas dengan suhu mencapai 39 derajat Celsius. Udara panas berhembus dari Afrika Utara ke wilayah Eropa Tengah melalui Spanyol. Otoritas setempat telah meminta warga untuk tetap waspada akan cuaca panas yang ekstrem. Air mancur di Palma de Mallorca memberikan sedikit kesegaran.
Berharap desiran angin laut
Untuk saat ini, tepi laut adalah tempat bersejuk terbaik di Jerman. Pada pertengahan Juli di pantai Timmendorf di Schleswig-Holstein, suhu berada di bawah 30 derajat Celsius. Lebih sejuk dibandingkan dengan wilayah Eropa selatan. Jerman justru hadapi suhu melebihi 40 derajat Celsius di akhir bulan Juli.
Pancuran air raksasa
Seorang anak laki-laki mendinginkan tubuhnya di bawah pancuran air untuk umum di ibu kota Lituania, Vilnius. Negara-negara Baltik di Eropa utara juga tengah menghadapi rekor suhu tertinggi. Di Vilnius sendiri, suhu sudah mencapai lebih dari 30 derajat Celsius, pada tanggal 26 Juni lalu.
Terjun di Kiel Fjord
Di beberapa kota di Jerman, suhu meningkat hingga 42 derajat Celsius di akhir bulan, memecahkan semua rekor sejauh ini. Pada Juli 2019, rekor suhu mencapai 40,3 derajat Celsius di Bandara Köln/Bonn. Tahun 2021 di Kiel wilayah utara Jerman, suhu "hanya" mencapai 31 derajat Celsius ketika para pemuda ini (foto) melompat ke air. Suhu serupa di tahun ini.
Kipasi hawa panas
Dalam beberapa dekade terakhir di Jerman, suhu terus meningkat dan begitu juga angka penjualan kipas angin. Agar tidak berubah menjadi sauna, kita dapat mencoba menyejukkan rumah dengan menggunakan kerai, gorden, ataupun tirai. Namun, merenovasi bangunan agar lebih hemat energi adalah salah satu solusi nyata jangka panjang.
Hadapi panas dengan kipas lipat
Kipas lipat Ini pertama kali sampai ke Eropa dari Cina pada abad ke-16 dengan kapal Portugis. Di zaman itu, kipas ini menjadi aksesoris penting bagi perempuan untuk melindungi diri dari sinar matahari dan nyamuk. Kipas ini juga membantu mereka untuk menyembunyikan atau mengungkapkan perasaan tertentu. Kini, kerajinan kipas tangan hampir punah di Eropa.
Sedia payung tanpa hujan
Sejak abad ke-16 di Eropa, payung sudah banyak digunakan untuk melindungi diri dari sinar matahari. Tetapi di Mesir, Persia, dan Cina, Payung sudah lebih lama digunakan sebagai simbol status kebangsawanan, serta menghiasi banyak kuil Buddha di Myanmar dan Thailand. Bahkan kini, turis dari Roma hingga Madrid (foto) menggunakannya untuk melindungi dari teriknya matahari.
Bebaskan dahaga
Di cuaca panas yang begitu ekstrem, sangatlah penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Tetapi, air mineral saja akan sangat membosankan. Mengapa tidak tambahkan sedikit potongan segar buah mentimun, daun mint, jus lemon, dan es batu? Minuman dingin di musim panas sama menyegarkannya bak secangkir teh hangat atau anggur di musim dingin.
AC energi hijau
Rumah seniman Austria Friedensreich Hundertwasser (1928-2000) adalah sebuah oasis di tengah ibu kota Austria, Wina. Lebih dari 200 pohon dan semak-semak di balkon, teras, hingga atap telah berhasil melindungi dinding eksterior bangunan tersebut dari sinar matahari dan memastikan interiornya tetap sejuk, meski tanpa AC.
Tak hanya manusia
Bukan hanya manusia saja yang menderita akibat gelombang panas dan mencari tempat yang lebih sejuk. Banyak burung dan hewan lainnya juga tidak terbiasa dengan suhu ekstrem. Burung pipit ini (foto) juga telah menemukan air mancur untuk mendinginkan tubuhnya. Terlihat begitu menyegarkan. (kp/)