Bagaimana Kemenangan Modi Pengaruhi Jiran di Asia Selatan?
7 Juni 2024Pemilihan umum legislatif di Indiamenjadi peringatan terbesar bagi Perdana Menteri Narenda Modi. Partainya, Bharatiya Janata Party, BJP, gagal merebut mayoritas di parlemen dan kini bergantung pada koalisi untuk terus berkuasa.
Selama satu dekade terakhir, Modi dan BJP menikmati otoritas dan mendominasi politik nasional. Namun masa jabatannya yang ketiga diyakini akan banyak menyita perhatian pemerintah ke dalam negeri.
Sebab itu pula, pakar menilai kemenangan Modi belum akan berimbas banyak pada kebijakan luar negeri India, yang sejak 2014 menganut doktrin "tetangga yang utama," demi memperkuat relasi dengan jiran di Asia Selatan.
Ketegangan dengan Pakistan
Pemilu India diawasi secara ketat oleh rival terbesarnya, Pakistan. "kami cukup senang," ketika Modi kehilangan mayoritas di parlemen, kata Mushahid Hussain, senator dan pakar luar negeri Pakistan.
"Modi yang duduk di kantor PM di Delhi saat ini adalah Modi dalam versi yang lebih lemah,” kata dia, sembari menambahkan bahwa Pakistan berharap untuk melihat "pendekatan yang lebih tenang India terhadap Pakistan dalam nada dan retorika.”
Pemerintahan Modi selama ini menolak untuk berhubungan dengan Pakistan dan menuduh Islamabad mensponsori terorisme lintas batas. Kedua negara adidaya nuklir juga menggiatkan militerisasi Kashmir, terutama di era Modi.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
"Dari sudut pandang Pakistan, salah satu pertanyaannya adalah apakah Modi, yang terlibat dalam retorika anti-Pakistan dalam kampanye pemilu, akan menggandakan permusuhan atau malah mundur,” kata Madiha Afzal, pakar kebijakan luar negeri di Brookings Institution.
Maleeha Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk PBB, mengatakan kepada DW bahwa situasi saat ini tidak menjamin "iklim yang menguntungkan" untuk normalisasi hubungan India-Pakistan.
"Pakistan memperkirakan hanya ada sedikit perubahan pada masa jabatan ketiga Modi. Prospek normalisasi hubungan antara India dan Pakistan masih belum pasti," katanya, seraya menambahkan bahwa Islamabad "akan mengambil kebijakan menunggu dan melihat."
Cina mengintai di belakang
Ketika Islamabad memperkuat persahabatannya dengan Beijing, India mewaspadai pengaruh Cina, yang rajin meminjamkan uang ke Pakistan untuk membangun infrastruktur perekonmian.
Menyambut pengumuman hasil pemilu, Cina mengucapkan selamat kepada Modi dan menyerukan hubungan bilateral yang "lebih sehat dan stabil".
Rasa saling tidak percaya sejak lama telah menjadi ciri hubungan Cina-India.Kedua negara menggalang sengketa perbatasan yang bereskalasi di pegunungan Himalaya.
Sana Hashmi, pakar Cina dan bekas konsultan Kementerian Luar Negeri India, memprediksi tidak akan ada perbaikan besar dalam hubungan India-Cina di tahun-tahun mendatang.
Tanpa konsesi apa pun dari Beijing mengenai masalah perbatasan, katanya, New Delhi tidak mungkin "memperlunak kebijakannya terhadap Cina."
Sri Lanka sekutu di selatan
Pulau di tepi Samudera Hindia ini menjadi arena rivalitas geopolitik dan kemaritiman antara India dan Cina. Sri Lanka terletak strategis di simpang rute perdagangan dunia, antara Eropa dan Asia.
India dan Sri Lanka tidak hanya terikat kedekatan geografis di Selat Palk, tetapi juga etnis dan agama.
Namun upaya Cina untuk menanamkan pengaruh di Kolombo selama satu dekade terakhir membuat gamang pemerintah di New Delhi.
"Meskipun warisan kolonial mengikat India dan Sri Lanka secara historis, peristiwa yang terjadi saat ini menyoroti dinamika yang lebih kompleks,” kata Anandhi Sasidharan, mantan menteri Sri Lanka, merujuk pada krisis ekonomi di Sri Lanka, jerat utang dan implikasi geopolitik.
Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Ranil Wickremesinghe, hubungan antara Sri Lanka dan India semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.
Sebabnya, hasil pemilu India tidak akan berdampak besar pada hubungan dengan Sri Lanka, menurut para ahli.
"Meskipun partai Modi tidak memiliki mayoritas, yang meramalkan adanya kendala dalam implementasi kebijakan, namun bantuan India yang sudah lama diberikan kepada Sri Lanka akan tetap dilanjutkan,” kata Shihar Aneez, seorang jurnalis yang berbasis di Kolombo.
India memupuk kedekatan dengan Bangladesh
Hubungan India dengan jiran di timur, Bangladesh, telah menguat secara substansial selama satu dekade terakhir, kemungkinan akan tetap stabil, kata para pejabat dan pengamat Bangladesh setelah pengumuman hasil pemilu.
"Hubungan persahabatan erat kami akan terus berlanjut," kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud kepada wartawan, sembari menambahkan bahwa hubungan bilateral mencapai tingkat baru di bawah pemerintahan Modi dan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.
Hubungan antara New Delhi dan Dhaka selama ini didominasi oleh agenda keamanan dan ekonomi.
"Tidak akan ada perubahan kebijakan yang signifikan di India mengenai Bangladesh," kata Touhid Hossain, mantan menteri luar negeri Bangladesh.
Ali Riaz, pakar Bangladesh dan profesor di Universitas Negeri Illinois, berpandangan serupa.
"Tidak ada yang akan menghalangi Modi untuk melanjutkan tujuan kebijakan luar negerinya," katanya. "Tidak banyak perbedaan pendapat antara BJP dan partai oposisi dalam memproyeksikan India sebagai kekuatan global yang sedang berkembang."
rzn/yf
Laporan ini dibuat dengan kontrobusi Yuchen Li di Taipei, Haroon Janjua di Islamabad, Abul Azad di Dhaka and Ashaly P Joy di Tamil Nadu.