Bagaimana Pameran di Berlin Selamatkan Koleksi Seni Ukraina
23 Januari 2025Ketika Rusia melancarkan invasi terhadap Ukraina pada Februari 2022, Kota Odesa termasuk dalam bidikan.
Pada Juli 2023, roket menghantam gedung bersejarah yang menampung Museum Seni Barat dan Timur di pusat kota. Untungnya, Direktur Musem Igor Poronyk sebelumnya sudah mengamankan semua karya seni yang dipajang.
Karya paling berharga dikirimkan ke Kota Lviv di perbatasan barat. Upaya menyelamatkan warisan budaya itu ikut membidani sebuah proyek kerja sama seni antara Ukraina dan Jerman.
Di fasilitas penyimpanan darurat di Lviv, ribuan karya seni ditumpuk di depot yang penuh sesak. "Baru kemudian saya melihat kondisi tempat penyimpanannya," ungkap Direktur Museum Poronyk dalam wawancaranya dengan Radio Berlin Brandenburg, "kondisinya tidak optimal."
Dilarikan ke Jerman
Ribuan karya seni dari museum di Odesa pada akhirnya dipindahkan ke Jerman atas gagasan Ralph Gleis, bekas direktur Museum Galeri Nasional Berlin. Dia mengusulkan agar karya dari Ukraina untuk sementara dipajang di Jerman, demi menjamin penyimpanan yang layak.
Pada bulan September 2023, Poronyk mengirimkan semua lukisan melalui jalan darat ke Berlin. Dengan bantuan Kementerian Kebudayaan, karya-karya tersebut dipajang di Galeri Lukisan Berlin.
"Sangat penting bagi saya untuk bisa membantu rekan-rekan seprofesi di Ukraina," kata Direktur Galeri Dagmar Hirschfelder. Dia menyebut proyek tersebut sebagai "ungkapan solidaritas penting" bagi Ukraina.
"Aset budaya Ukraina sedang dihancurkan dan dimusnahkan secara aktif. Jadi, kontribusi di sini sangat penting bagi kami," pungkasnya.
Acara pembukaan kecil-kecilan pada tahun lalu kini diikuti oleh pameran besar "Dari Odessa ke Berlin". Selain Menteri Negara Kebudayaan Claudia Roth, Presiden Federal Frank-Walter Steinmeier juga menjadi tamu pembuka pada tanggal 23 Januari.
Karya-karya penting yang dikumpulkan museum di Odesa kebanyakan menggarisbawahi karakter Eropa di abad ke-16 hingga abad ke-19.
Tidak heran, karena Museum Seni Barat dan Timur di Odessa memiliki salah satu koleksi seni terbesar di Ukraina. Koleksiknya mencakup lukisan barok periode awal seperti "Ecce Homo" karya Bernardo Strozzi.
"Kejahatan cepat berlalu, seni tetap abadi"
Lukisan Madonna karya Francesco Granacci (1469-1543) termasuk ke dalam koleksi utama museum Odesa. Dia adalah seorang pelukis kontemporer dan teman Michelangelo. Begitu pula dengan karya Roelant Savery (1576–1639), yang menggambar surga tempat Adam dan Hawa. Koleksi Odesa juga mencakup pelukis potret Italia, Johann Baptist von Lampi, berjudul Sang Penatua.
Pameran khusus di Berlin menggabungkan berbagai gaya dan genre, yang menunjukkan hubungan antara Ukraina dan Eropa Barat. "Kami diberi harapan saat orang datang ke museum dan melihat bahwa kertas dan kanvas telah bertahan selama beratus tahun dan mengalami banyak hal," kata Direktur Museum Odesa, Poronyk. "Kejahatan cepat berlalu, tapi seni tetap abadi!"
Pameran khusus dengan karya-karya dari koleksi "Museum Seni Barat dan Timur" akan berlangsung dari 24 Januari hingga 22 Juni 2025 di Berlin. Setelahnya, karya-karya tersebut rencananya akan dikirimkan berkeliling Eropa, sebelum suatu saat dikembalikan ke Odessa.
Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman