Bambang Soesatyo, Pemilik Kursi Panas Warisan Setya Novanto
Bambang Soesatyo telah resmi menjadi Ketua DPR yang baru menggantikan Setya Novanto, yang terjerat kasus mega korupsi KTP elektronik. Berikut rekam jejaknya.
Dari Wartawan Hingga Ketua DPR
Bambang Soesatyo yang ditunjuk Partai Golkar untuk menggantikan Setya Novanto resmi dilantik sebagai ketua DPR (15/01/18). Sebelum terjun ke politik, ia pernah menjadi Pemred Majalah INFO BISNIS (1991) dan Pemred Harian Umum Suara Karya (2004). Ia kemudian bergabung dengan Partai Golkar tahun 2008 dan masuk parlemen tahun 2009 mewakili daerah Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen, Jawa Tengah.
Trio SBY
Pada periode awal di parlemen, Bamsoet dijuluki anggota trio SBY, singkatan dari Sudding, Bamsoet, dan Yani. Julukan ini merujuk kepada Sarifuddin Sudding (Hanura) dan Ahmad Yani (PPP). Sepak terjang trio SBY yang menonjol adalah saat 'menggagalkan' Ruhut Sitompul (Partai Demokrat) menjadi Ketua Komisi III DPR.
Biang berita
Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya menyebut Bamsoet „biang berita“. Namanya ramai di media sebab ia adalah anggota dari Tim 9, yakni anggota DPR yang menginisiasi terbentuknya Panita Khusus Hak Angket Bank Century. Skandal ini sarat kepentingan politik. Sejumlah nama penting sempat diperiksa dalam kasus bailout itu, termasuk Boediono, mantan gubernur BI yang jadi wakil presiden saat itu.
Ada Century di guratan tinta Bamsoet
Mantan wartawan itu menerbitkan delapan buku sejak tahun 2009. Sebagian fokus membahas Century, seperti: Skandal Gila Bank Century(2010) dan Skandal Bank Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono (2013). Ia juga mengeritik orang di sekitar SBY melalui buku berjudul: "Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni". Di era Jokowi ia menulis 'Republik Komedi 1/2 Presiden' (2015).
Bersaksi di Tipikor
Mantan Ketua Komisi III itu pernah beberapa kali diperiksa KPK dalam kasus korupsi simulator di Korps Lalu Lintas Polri pada 2013. Kala itu ia membantah terlibat. Bamsoet juga pernah dipanggil bersaksi dalam kasus korupsi e-KTP untuk tersangka dari pihak swasta, Anang Sudihardjo, namun ia absen. Bamsoet turut menggagas Panitia Hak Angket yang dibentuk saat KPK menyidik kasus korupsi e-KTP.
Mobil mewah di garasi
Politisi kelahiran Jakarta (1962) itu hobi mengoleksi mobil berharga miliaran rupiah seperti Bentley, Hummer dan Jeep. Untuk berangkat kerja, Bamsoet mengaku lebih suka menaiki Jeep. "Apakah menjadi patokan memiliki mobil seperti itu, lantas anggota DPR tersebut malas atau tidak perduli pada perjuangan kepentingan publik," ujarnya saat hobinya dikritik. Ed: ts/hp (Antara, Tempo, Kompas.com)