1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bank Dunia Fokuskan Peranannya Sebagai Mediator

14 Februari 2008

Peranan klasik Bank Dunia masih bertahan. Bantuan untuk negara miskin tanpa bahan baku tidak lagi mencukupi. Direktur Bank Dunia mengawali tugasnya dengan tujuan mempersiapkan lembaga tersebut menghadapi tuntutan global.

https://p.dw.com/p/D7Yw
Robert Zoellick, Direktur Bank DuniaFoto: DW-TV

Sejak setengah tahun ini Robert Zoelick memimpin Bank Dunia di Washington. Zoellick sebelumnya dikenal sebagai manager papan atas yang merumuskan kesepakatan perdagangan internasional bagi Amerika Serikat dan ikut serta dalam pembicaraan penyatuan Jerman Barat dan Timur.

Diamengawali tugasnya di Bank Dunia dengan target membereskan masalah internal dan mereformasi badan yang berusia 60 tahun itu agar siap menghadapi tuntutan global. Di Washington, Deutsche Welle berbincang dengan Zoellick mengenai sejumlah masalah aktual.

Eropa dan Amerika Serikat harus membuka pasarnya untuk produk pertanian, tuntut Direktur Bank Dunia Robert Zoellick. Hanya melalui itu, target milenium PBB, untuk mengurangi separuh kelaparan di dunia hingga 2015, dapat tercapai. Adalah penting untuk mengurangi subsidi di Eropa dan Amerika Serikat, serta merampungkan kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia WTO yang sudah dimulai di Doha. Menyangkut perkembangan di Afrika dan negara-negara miskin di benua itu, Zoellick mengatakan:

“Penelitian kami mengungkapkan bahwa manfaat pengurangan kemiskinan akan tiga kali lebih besar jika investasi dilakukan di sektor pertanian, ketimbang di sektor lainnya. Ini dapat dimengerti, karena 70 hingga 75 persen warga miskin hidup di wilayah pedesaan. Jadi peningkatan terbesar pertumbuhan ekonomi dan pendapatan terjadi di situ.“

Menurut Zoellick, oleh karena itu pasar tanpa kuota dan perjanjian tarif amat penting. Selanjutnya dia menyayangkan Eropa dan negara lain yang semakin menggunakan ‘standar bersih’ untuk mencegah masuknya produk dari negara miskin.

“Ini dapat dimengerti, sebab standar itu ada dan kita harus menolong negara berkembang untuk menyesuaikan standar. Tapi, dalam beberapa hal ini dapat dilihat sebagai bentuk baru proteksionisme.“

Mengenai peranan Cina di Afrika, Zoellick berpendapat bahwa negara itu merupakan kekuatan ekonomi yang bangkit dan negara lain harus bekerjasama dengannya.

“Ini penting agar Cina dapat menjadi pemain yang bertanggung jawab dalam sistem ekonomi dan pembangunan.“

Zoellick kemudian menambahkan, kegiatan investasi besar-besaran Cina di Afrika bisa menjadi sangat bagus, jika dilaksanakan dengan baik dan tidak menimbulkan korupsi.

Selanjtnya Zoellick melihat peranan Bank Dunia di Afrika dilihat terutama sebagai mediator. Setiap negara Afrika rata-rata punya 300 pedonor dengan ribuan program. Dan setiap program bernilai sekitar 1, 5 juta Dollar. Ini akan membuat negara Afrika kelabakan menanganinya. Karena itu peranan mediator diperlukan untuk mengatur keseimbangan dalam bantuan pendidikan, kesehatan, investasi pada umumnya, perubahan iklim atau sektor finansial, ujar Zoellick.

Pada akhir pembicaraannya dengan Deutsche Welle, Direktur Bank Dunia Robert Zoellick menyatakan puas atas dukungan Jerman terhadap lembaga perbankan dunia itu. Namun dia memperingatkan, agar Jerman dan negara lain dalam bantuannya lebih mementingkan program multilateral ketimbang program atau investasi sendiri. (cs)