Bantuan Kemanusiaan Pertama Tiba di Tonga
20 Januari 2022Sebuah pesawat C-130 Hercules Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru mendarat di Bandara Internasional Fua'amotu Tonga pada Kamis (20/01), kata seorang juru bicara pertahanan, setelah abu vulkanik dibersihkan dari landasan.
Sebuah pesawat angkut militer Globemaster Australia juga mendarat di hari yang sama.
"Penerbangan C-17A hari ini (20/01) dimungkinkan berkat upaya tak kenal lelah dari otoritas Tonga yang telah bekerja untuk membersihkan lapisan tebal abu vulkanik dari landasan," kata Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton dalam sebuah pernyataan.
Dutton mengatakan pesawat itu membawa sejumlah persediaan, termasuk peralatan desalinasi air, tempat berlindung, dapur, dan penyapu untuk membantu menghilangkan abu dari bandara. Pesawat Australia kedua juga dijadwalkan melakukan penerbangan pada Kamis (20/01).
Sementara itu, pesawat Selandia Baru membawa bantuan kemanusiaan dan pasokan bantuan bencana, termasuk peralatan untuk tempat penampungan sementara, generator, peralatan kebersihan dan keluarga, dan peralatan komunikasi, kata Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta.
Pengiriman bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh kedua pesawat itu dilakukan tanpa kontak untuk memastikan Tonga tetap bebas dari virus corona.
Terputusnya jalur komunikasi
Ledakan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai pada hari Sabtu (15/01) menewaskan sedikitnya tiga orang, dan memicu gelombang tsunami ke seluruh wilayah, merusak desa, resor, dan banyak bangunan lainnya, serta memutus komunikasi untuk negara berpenduduk sekitar 105.000 orang.
Rachael Moore, Komisaris Tinggi Australia untuk Tonga, mengatakan hilangnya harta benda merupakan "bencana".
"Di sepanjang pantai barat ada pemandangan bulan di mana dulunya resor indah dan banyak rumah berdiri," kata Moore kepada radio Australia, seraya menambahkan bahwa air minum adalah "prioritas yang sangat tinggi".
Hubungan telepon antara Tonga dan dunia luar tersambung kembali pada Rabu (19/01) malam, meskipun upaya untuk memulihkan layanan internet sepenuhnya kemungkinan akan memakan waktu satu bulan atau lebih, menurut pemilik kabel komunikasi bawah laut satu-satunya di Tonga.
Berbicara kepada Reuters dari ibu kota, Nuku'alofa, jurnalis Marian Kupu mengatakan masyarakat Tonga berusaha membersihkan semua debu dari letusan gunung berapi, tetapi khawatir mereka akan kehabisan air minum.
"Masing-masing rumah punya tangki air sendiri, tapi kebanyakan penuh debu sehingga tidak aman untuk diminum,” kata Kupu.
"Jalan yang panjang"
Selandia Baru mengirimkan dua kapal, salah satunya membawa 250.000 liter air dan peralatan desalinasi yang akan mampu menghasilkan 70.000 liter sehari.
Kapal ini dijadwalkan tiba pada hari Jumat (21/01), sedangkan kapal lainnya dijadwalkan datang lebih awal pada hari Kamis (20/01) untuk memeriksa alur pelayaran dan pendekatan dermaga di pelabuhan Tonga.
Sebuah kapal Australia juga akan berlayar pada hari Jumat (21/01).
Orang-orang Tonga yang berada di luar negeri dengan panik mengecek keluarga mereka.
"Sangat melegakan mendengar kabar dari mereka," kata Fatafehi Fakafanua, Ketua Dewan Legislatif Tonga, yang berada di Selandia Baru saat bencana terjadi, setelah melakukan kontak dengan keluarganya.
"Mereka baik-baik saja ... Pemerintah telah menyarankan mereka untuk minum air kemasan, untuk memenuhi kebutuhan ketika mereka berada di luar, dan juga memakai masker karena abu."
PBB mengatakan bahwa sekitar 84.000 orang – lebih dari 80% populasi – telah terkena dampak buruk bencana tersebut dengan air bersih menjadi "masalah penyelamatan jiwa terbesar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan.
Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus sekitar 65 km dari ibu kota Tonga dengan ledakan terdengar 2.300 km jauhnya di Selandia Baru. Gelombang setinggi 15 meter menghantam gugusan pulau terluar Ha'apai, menghancurkan semua rumah di Pulau Mangga, serta pantai barat pulau utama Tonga, Tongatapu, di mana 56 rumah hancur atau rusak parah, kata kantor perdana menteri.
"Ini akan menjadi jalan yang sangat panjang untuk pemulihan," kata Fakafanua.
ha/hp (Reuters)