Banyak Orang Jerman Senang Joe Biden Menang
13 November 2020Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa hampir sembilan dari 10 orang Jerman senang dengan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), di mana Joe Biden mengalahkan petahana Donald Trump.
Dalam survei Deutschlandtrend, yang diselenggarakan oleh lembaga penyiaran Jerman, ARD, 31% responden memilih "baik", dan 58% lainnya "sangat baik."
Sebagian besar juga menilai bahwa hubungan Jerman-AS akan membaik selama kepemimpinan Biden. Pandangan itu sangat kontras dengan kondisi empat tahun lalu, ketika mayoritas orang Jerman yang disurvei berpikir bahwa hubungan negaranya dengan AS akan memburuk di bawah pemerintahan Trump.
Kanselir Jerman, Angela Merkel memberi ucapan selamat kepada Biden atas kemenangan yang diperolehnya. Dia mengatakan pada awal pekan ini bahwa Jerman akan berdiri "berdampingan" dengan AS dalam mengatasi masalah dunia.
Hubungan Jerman dengan AS sempat memburuk saat Trump menjabat selama empat tahun. Presiden AS itu telah mengkritik pemerintah Merkel atas pengeluaran pertahanan dan menarik pasukan dari pangkalan Amerika di Jerman. Trump juga mengambil tugas Merkel dalam proyek pipa Nord Stream 2 yang kontroversial.
Sepertiga orang Jerman tidak mungkin dapat vaksin
Survei tersebut juga mengungkap bahwa tidak semua orang Jerman berniat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19, meskipun ada kemajuan terbaru dalam pengembangan vaksin virus corona oleh perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan AS Pfizer.
Menurut survei, 15% orang Jerman mengatakan mereka tidak ingin divaksinasi, sementara 14% lainnya mengatakan mereka tidak mungkin divaksinasi. Namun, 94% dari semua responden menyetujui rencana nasional untuk memprioritaskan vaksinasi virus corona jika memang benar sudah tersedia.
Jerman, yang telah melaporkan lebih dari 700.000 kasus dan sekitar 12.000 kematian sejak pandemi dimulai telah menyaksikan beberapa aksi protes atas langkah-langkah pemerintah memerangi COVID-19. Sebuah aksi protes di Leipzig pada akhir pekan lalu menunjukkan oknum polisi yang menyerang dengan proyektil.
Pada hari Senin (09/11), BioNTech dan Pfizer mengklaim bahwa vaksin virus corona yang dikembangkan bersama 90% efektif mencegah COVID-19. Uni Eropa kemudian mengumumkan kesepakatan memesan 300 juta dosis vaksin dari dua perusahaan bioteknologi itu, dengan proyeksi setiap pasien membutuhkan dua dosis.
ha/