Batal Mundur, PM Yunani Rombak Kabinet
16 Juni 2011Perdana Menteri Yunani, Giorgos Papandreou akan merombak kabinet hari Kamis Di televisi nasional, Perdana Menteri Yunani, Giorgos Papandreou mengumumkan bahwa perundingan koalisi dengan pihak oposisi gagal. Karenanya, Kamis (16/6) ini, akan dilangsungkan perombakan kabinet dengan harapan bahwa pemerintah baru itu akan mendapat dukungan dari parlemen.
Sebelumnya Papandreou menyatakan bersedia meletakkan jabatan guna membuka jalan bagi pembentukan pemerintah koalisi besar. Tawarannya disampaikan dengan syarat, bahwa oposisi menyepakati langkah-langkah reformasi yang telah dirancang. Pekan lalu, pemerintah Papandreou merancang sebuah paket 5 tahun, dimana hingga tahun 2015 isi kas negara bisa bertambah 78 Milyar Euro.
Rencananya, 28 Milyar Euro akan dihasilkan melalui penghematan yang lebih besar dan peningkatan pajak. Sedangkan, sekitar 50 Milyar Euro dari swastanisasi sejumlah Badan Usaha Negara. Rancangan ini ditolak oleh partai oposisi kedua terbesar, Kristen Demokrat di Yunani. Papandreou menegaskan, ia akan mempertahankan jabatannya, apabila rancangan reformasi 5 tahun itu ditolak.
Selain oleh partai oposisi, rancangan Papandreou juga ditentang oleh sejumlah politisi dalam partainya sendiri. Namun partai Demokratis Baru sebelumnya mengatakan bersedia masuk ke pemerintahan asalkan tidak Papandreou turun dan pemerintah baru menegosiasi kembali memorandum dengan Dana Monter Internasional dan Uni Eropa, yang sebelumnya telah mengucurkan dana penyelamatan untuk Yunani.
Sementara itu ibukota Athena diselubungi asap, setelah hampir 30.000 orang berdemonstrasi dalam aksi yang berlangsung damai, kecuali di beberapa tempat.
Di sekitar lapangan Syntagma, bom molotov dan batu melayang dilemparkan sekelompok perusuh berbaju hitam. Tempat-tempat sampah, meja dan kursi dibakar. Sementara, polisi menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan mereka. Aksi protes dan mogok massal di Yunani digelar serentak di berbagai kota pada hari Rabu (15/06).
Organisator mogok massal adalah kedua Serikat Buruh terbesar di Yunani. Sebelumnya kepada semua lapisan masyarakat mereka menyerukan, "Kita tutup dari pukul 12 hingga pukul tiga siang. Dengan begitu laju resesi akan dihentikan, resesi yang menyebabkan pengangguran, kemiskinan dan utang-utang yang tambah besar. Untuk itu kami menyerukan kepada semua karyawan, pengusaha dan pedagang untuk ikut dalam aksi 15 Juni.“
Sejak 20 hari terakhir, ratusan warga Yunani berdemonstrasi di depan parlemen. Hari Minggu sepekan yang lalu, demo itu diikuti 250 ribu orang. Aksi massal Rabu kemarin, diharapkan menekan pemerintah lebih jauh untuk menghentikan paket penghematan yang dirasakan akan semakin mencekik kehidupan rakyat. Kini partai oposisi menyerukan agar digelar pemilihan umum baru.
rtr/dpa/Edith Koesoemawiria
Editor: Luky Setyarini