Belum Reda Amarah Cina, Anggota DPR AS Temui Presiden Taiwan
15 Agustus 2022Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu dengan delegasi anggota Kongres Amerika Serikat pada hari Senin (15/08). Pertemuan ini merupakan tanda dukungan lebih lanjut parlemen AS untuk pulau berpemerintahan sendiri yang diklaim Cina sebagai wilayahnya.
Media Taiwan melaporkan delegasi tiba untuk membahas sejumlah hal, tetapi tidak diketahui pasti detail pertemuan tersebut.
Kunjungan selama dua hari yang tidak diumumkan itu, dilakukan setelah Cina melakukan latihan perang dengan mengirim kapal perang, rudal serta jet ke perairan dan langit di sekitar Taiwan.
Delegasi itu tiba di Taipei kurang dari dua minggu setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang memicu kemarahan Cina, sehingga menggelar latihan militer selama berhari-hari, termasuk penembakan rudal ke pulau itu dan Selat Taiwan.
Cina juga telah mengirim pesawat tempur dan kapal angkatan laut melintasi median jalur laut, yang telah lama menjadi zona penyangga damai, antara pihak yang berpisah pasca perang saudara pada tahun 1949. Cina menganggap kontak formal antara politisi AS dan pemerintah pulau itu sebagai dukungan untuk kemerdekaan Taipet dari Beijing.
Kunjungan pejabat AS ke Taiwan
Delegasi beranggotakan lima orang itu dipimpin oleh Senator Demokrat Ed Markey dari negara bagian Massachusetts. Mereka akan bertemu dengan perwakilan pemerintah dan sektor swasta. Topik utama diskusi diperkirakan strategi mengurangi ketegangan di Selat Taiwan dan investasi di industri semikonduktor penting Taiwan.
Anggota delegasi lainnya adalah perwakilan Republik, Aumua Amata Coleman Radewagen, delegasi dari Samoa Amerika, Demokrat John Garamendi, Alan Lowenthal dari California, dan Don Beyer dari Virginia.
Kunjungan pejabat senior AS ke Taiwan telah berlangsung selama beberapa dekade dan bahkan perjalanan Pelosi bukannya tanpa preseden dengan kunjungan ketua dewan sebelumnya Newt Gingrich ke pulau itu pada 1997.
Taiwan juga mendapat dukungan dengan kunjungan delegasi dari Eropa dan sekutu Barat lainnya dalam beberapa tahun terakhir, sebagian sebagai tanggapan terhadap sikap Beijing yang lebih agresif di bawah Presiden Xi Jinping.
ha/as (AP, AFP)