Benteng Kebebasan di Jantung Kiev
6 Desember 2013Udara dingin dan angin yang membeku tidak mampu mengusir para demonstran dari "Maidan", lapangan kebebasan di jantung ibukota Ukraina, Kiev. Ribuan orang bertahan malam hari dengan duduk berpencar mengelilingi api yang menjilat-jilat dari dalam tong besi. Lirik lagu kebangsaan yang diiringi genjrengan gitar akustik terdendang di udara.
Menyusul aksi demonstrasi terbesar sejak Revolusi Oranye 2004 silam, penduduk Kiev kini membaptis lapangan itu dengan sebutan Euromaidan, merujuk pada integrasi Uni Eropa yang menjadi tuntutan oposisi. Tidak mudah buat bermalam di tengah udara musim dingin yang menusuk. Organisator mengakui kekurangan pemanas untuk para demonstran.
Salah seorang tokoh yang menggawangi aksi unjuk rasa adalah Andriy Parubiy, anggota legislatif dari partai oposisi. Para demonstran memanggilnya "komandan". Ia yang mengurus akomodasi buat ribuan pengunjuk rasa, antara lain dengan mengurus izin bermalam di kantor serikat buruh terdekat, gedung dewan kota, pusat kebudayaan dan di Kathedral St. Michael yang terletak berdekatan dengan lapangan kebebasan.
Sumbangan Penduduk
Perlahan kehidupan demonstran di lapangan kebebasan itu mulai teratur dan disiplin. Sukarelawan membagikan roti panggang dan minuman hangat. Sebagian besar bahan makanan disumbangkan oleh penduduk Kiev. Bahkan café dan restoran yang berada di sekitar ikut membagi-bagikan roti, kue, keju, sosis, teh dan kopi.
Sumbangan penduduk juga mengalir dalam bentuk uang dan barang, kata legislator partai "Svoboda," Svyatoslav Chanenko kepada DW. "Tiba-tiba datang seseorang dengan bus yang penuh dengan sol penghangat sepatu. Anda tidak bisa membayangkan berapa banyak penduduk yang membawa obat-obatan, makanan dan uang," kata pria yang berprofesi sebagai dokter itu.
Seperti saat Revolusi Oranye, Chanenko kini pun aktif mengurusi layanan medis untuk demonstran di lapangan kebebasan. Kendati kondisi higienis yang serba pas-pasan, "tapi semangat penduduk di "Maidan" secara alami memperkuat kekebalan tubuh," katanya.
Oposisi Bentuk Komite
Kelompok oposisi kini membentuk "Komite Perlawanan Nasional" yang mengorganisir aksi-aksi unjuk rasa. Pucuk pimpinan adalah ketiga pemimpin partai-partai oposisi: Vitali Klitshko dari Aliansi Ukraina untuk Reformasi Demokratis (UDAR), Oleg Tyahnybok dari "Partai Kebebasan" sertia Arseniy Jatenjuk yang memimpin partai bekas PM Yulia Tymoshenko.
Komite bentukan oposisi mengumumkan pihaknya mempersiapkan aksi protes jangka panjang. Saat ini jumlah sukarelawan tetap yang bertugas melindungi lapangan "Maidan" membengkak menjadi 3000 orang, kata Andriy Parubijy dari salah satu partai oposisi. Menurutnya, sukarelawan dilatih bereaksi terhadap kemungkinan penggusuran paksa.
Uniknya aksi demonstrasi ini tidak luput dari lirikan pedagang yang menjajakan barang-barangnya di seputar "Maidan". Mereka menjual bendera, syal tebal, topi musim dingin dan sarung tangan. Mereka menutup mulut ketika ditanya soal omset harian - Kendati tidak mengeluhkan soal minimnya pemasukan.
Menjelang siang sekelompok mahasiswa sibuk membagi-bagikan bendera gratis yang disediakan partai-partai oposisi. Ornamen yang paling digemari adalah gambar tempel, bertuliskan "saya berada di sini bukan karena uang."