Bentrokan Berdarah di Yerusalem
Israel perketat keamanan di Yerusalem menyusul ketegangan mengenai penempatan detektor logam di lokasi suci umat Muslim, Haram al-Sharif, yang juga dikenal sebagai Bukit Bait Allah oleh kaum Yahudi.
Protes yang berujung bentrokan
Protes Palestina berubah menjadi bentrokan di mana satu orang ditembak mati pada hari Jumat (21/07). Kementerian Kesehatan Israel mengatakan setidaknya 20 orang dirawat di rumah sakit akibat luka peluru karet dan menghirup gas air mata saat bentrokan dengan polisi Israel. Keamanan ditingkatkan.
Tidak ada akses untuk pria di bawah 50 tahun
Polisi Israel mengatakan bahwa mereka melarang orang-orang Palestina di bawah usia 50 tahun memasuki Kota Tua Yerusalem untuk sholat Jum'at di tempat suci Haram al-Sharif.
Ketegangan meningkat
Ketegangan di s lokasi suci yang dikenal oleh Muslim sebagai Haram al-Sharif dan Yahudi sebagai Bukit Bait Suci telah meningkat beberapa hari terakhir.
Perempuan diizinkan untuk masuk
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa mereka mengizinkan wanita dari segala umur memasuki tempat suci untuk beribadah.
Tetap beribadah
Umat Muslim Palestina beribadah di jalanan di luar kompleks masjid selama seminggu terakhir.
Perempuan berkumpul di luar dalam aksi solidaritas
Di Kota Tua Yerusalem, perempuan-perempuan Palestina berkumpul untuk beibadah di jalan-jalan di luar tempat suci, menyusul seruan dari ulama Muslim.
Tindakan keamanan yang mencekam
Pihak berwenang Israel mengatakan bahwa tindakan pengamanan dengan detektor logam diperlukan setelah tiga orang bersenjata membunuh dua petugas polisi di pintu masuk tempat ibadah tersebut. Langkah itu memicu kemarahan warga Palestina, yang menuduh Israel berupaya untuk menguasai tempat suci itu.
Konflik melebar
Aksi protes melebar hingga ke perbatasan Tepi Barat. Dewan Keamanan PBB gelar rapat untuk meredakan ketegangan ini.
Masjid penting di dunia
Persoalan ini dengan cepat dicermati dunia internasional karena kompleks masjid tersebut dianggap sebagai situs suci ketiga dalam Islam setelah Madinah dan Mekkah. Ed: Rey Azizi(ap/rzn)