Berlin Rayakan Legalisasi Ganja Parsial
1 April 2024Tengah malam jelang 01 April 2024, para pengguna ganja berkumpul di Gerbang Brandenburg, Berlin, Jerman untuk merayakan legalisasi parsial mariyuana. Mereka menyambut undang-undang baru yang mendekriminalisasi konsumsi ganja.
Terhitung mulai hari Senin (01/04), orang dewasa di Jerman diperbolehkan membawa hingga 25 gram ganja dan menanam hingga tiga tanaman ganja di rumah.
"Kami akhirnya bisa menunjukkan diri kami, kami tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi," ujar Henry Plottke, anggota Asosiasi Ganja Jerman (DHV), kepada kantor berita DPA, di ibu kota Jerman tersebut.
Perayaan menyambut legalisasai ganja ini diselenggarakan oleh DHV cabang Berlin dan kegiatan itu terdaftar di kepolisian.
Apa yang diperbolehkan oleh undang-undang baru?
Orang dewasa berusia 18 tahun ke atas diperbolehkan membawa ganja seberat 25 gram untuk dikonsumsi sendiri.
Menggunakan ganja diperbolehkan, asalkan tidak terlihat oleh anak-anak atau dekat fasilitas anak-anak dan sarana olahraga, serta dilarang di zona pejalan kaki antara jam 7 pagi hingga jam 8 malam.
Orang dewasa juga diperbolehkan menyimpan hingga 50 gram mariyuana di rumah, dan juga diizinkan membudidaya maksimal tiga pohon ganja di rumah.
Klub ganja khusus akan diizinkan untuk menanam dan memperjualbelikan di antara sesama anggota secara terbatas mulai 1 Juli mendatang.
Undang-undang tersebut, yang mendapat sejumlah kritik di tengah kekhawatiran terhadap kesehatan generasi muda Jerman, menjadikan Jerman salah satu negara paling liberal di Eropa dalam hal konsumsi ganja.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Namun Jerman bukanlah negara Eropa pertama yang melonggarkan peraturan ganja. Penggunaan ganja dalam jumlah kecil telah lama didekriminalisasi di Portugal, Spanyol, Swiss, Republik Ceko, Belgia, dan Belanda, meskipun di sana juga terdapat peraturan tertentu yang tetap berlaku.
Serikat Polisi Jerman menyuarakan keprihatinannya
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach adalah pendukung kuat undang-undang baru tersebut, dengan alasan kebijakan soal narkoba sebelumnya telah gagal dan menyebabkan maraknya pasar gelap.
Namun Serikat Polisi Jerman (GdP), pada hari Senin kembali menyuarakan keprihatinan atas penerapan undang-undang baru tersebut, dan wakil ketua serikat tersebut, Alexander Poitz, memperkirakan akan ada masalah dengan kontrol.
"Mulai 1 April, rekan-rekan kami akan berada dalam situasi konflik dengan warga negara, karena ketidakpastian ini," kata Poitz.
Serikat pekerja kepolisian juga prihatin dengan pengaturan konsumsi ganja dalam jarak yang diizinkan ke fasilitas tertentu. Poitz juga menunjukkan kurangnya timbangan presisi atau instrumen lain yang diperlukan polisi untuk memastikan undang-undang tersebut tidak disalahgunakan.
"Beban penerapan undang-undang ini berada di pundak negara bagian dan otoritas lokal. Pemerintah federal telah memerintahkan, seharusnya pemerintah federal yang bertanggung jawab atas akibatnya," kata Poitz. Dia merujuk pada kebutuhan mendesak untuk pelatihan dan instrumen lebih lanjut sehubungan undang-undang baru ganja tersebut.
ap/as (AFP, dpa)