Berlusconi Amankan Diri dari Gugatan.
25 Juli 2008Silvio Berlusconi berhasil menggolkan UU imunitas. Dia bahkan merasa tidak perlu menghadiri pemungutan suara di kedua majelis parlemen. Walaupun UU itu juga memberikan kekebalan hukum kepada presiden, ketua parlemen dan senat, satu hal sudah jelas, yaitu bahwa UU itu terutama melindungi Berlusconi sendiri.
Diskusi di parlemen mengenai peraturan imunitas itu diwarnai ironi. Anggota parlemen Antonio di Pietro, mantan penuntut umum soal korupsi dan nepotisme, mencela PM yang tidak hadir dengan mengatakan:
"Tuan PM yang absen, akhirnya Anda berhasil, menciptakan keadilan bersifat pribadi. Seperti hakim Anda sendiri. Sayang Anda tidak menghormati parlemen pribadi Anda dengan kehadiran Anda, padahal mereka terpaksa telah mengabulkan keinginan Anda, dan pada saat bersamaan melanggar konstitusi. Parlemen sebenarnya kami sangat ingin bertatap mata dengan Anda, saat memasuki nirwana."
Antonio di Pietro menunjuk pada ketidak-selarasan dalam UU imunitas baru Italia. Tetapi menurut Menteri Kehakiman Angelino Alfano itu tidak beda dengan negara-negara barat lainnya Pihak oposisi dan warga yang kritis menyanggah upaya untuk mengelabui serupa itu:
"Di Eropa, kecuali dua kerajaan dan presiden Perancis, tidak ada seorang pun yang berada di luar jangkauan hukum. Bahkan presiden Amerika pun tidak punya kekebalan hukum. Pemerintah Italia hendaknya lebih membuktikan bahwa mereka tidak bersalah. Kalau tidak, berdasarkan faktor-faktor politik, nantinya sejumlah penjahat dapat menolak hakim dengan alasan berat sebelah.".
Antonio di Pietro membeberkan dampak dari imunitas total yang disetujui oleh mayoritas anggota parlemen Italia:
"Kami menentang UU tak bermoral itu. Tidak bisa diterima, bahwa seorang politisi terkemuka dapat melakukan tiap bentuk kejahatan, tanpa ada yang bisa bertindak. Bahkan juga kalau dia gila, atau membunuh istrinya, memperkosa anak kecil dan perempuan, memperdagangkan narkotika, menguras kas negara atau membentuk komplotan rahasia. Pasal 68 konstitusi memang memungkinkan penahanan PM dalam kasus berat, tetapi dia tidak boleh diadili. Artinya secara teoritis dia harus menjalankan tugasnya dari penjara."
Silvio Berlusconi yang tidak menghadiri diskusi seputar imunitasnya sebagai PM, membusungkan dada setelah dilakukannya pemungutan suara. Kini dia tidak lagi merasa berada di bawah kejaran hukum. Sejak dia terjun ke dunia politik, telah ada lebih dari 2500 perkara terhadap dirinya. Berlusconi merasa lega karena sekarang tidak perlu lagi membuang waktu bersama pengacara. Fabrizio Cicchitto, anggota parlemen dari koalisi pemerintah, bahkan mengemukakan bahwa peraturan yang baru disahkan itu merupakan sarana untuk menenangkan Italia. Karena peraturan itu mengakhiri silang pendapat yang biadab dalam waktu belakangan.
Yang dimaksudkan adalah suara-suara kritis dari jajaran hakim dan partai-partai oposisi. Mereka kini nampaknya pasrah dengan politik yang dijalankan Silvio Berlusconi. Demonstrasi protes tiga minggu lalu di pusat kota Roma juga terbukti menjadi bumerang. Tuduhan yang sebagiannya sangat pribadi terhadap Berlusconi bahkan dirasakan keterlaluan oleh para pengritiknya. Walaupun Italia mengalami resesi dan pengangguran besar, kosongnya kas negara dan meningkatnya kemiskinan di kalangan masyarakat , serta ramalan akan masa depan yang suram, Berlusconi nampak tetap disukai rakyat. Ada sistem di balik itu, demikian kesimpulan aktor dan penyair Moni Ovadia, yang mengatakan:
"Itu adalah teknik lama, yang digunakan oleh tokoh-tokoh otoriter. Yaitu membuat orang takut, menyebar-luaskan tetor untuk berkuasa. Itulah tujuannya." (dgl)