Berlusconi Mulai Bekerja di Panti Jompo
9 Mei 2014Raja media dan mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi hari Jumat (09/05) mulai bekerja di panti jompo untuk penderita Alzheimer dekat kota Milan. Berlusconi harus bekerja satu kali seminggu di rumah jompo itu selama setahun.
Di depan rumah jompo itu, banyak wartawan sudah menanti sejak pagi hari. Ada juga kelompok demonstran yang menunggu Berlusconi karena menganggap hukumannya terlalu ringan.
"Ke penjara!", teriak seorang pemrotes dari serikat buruh yang memakai topi seperti badut. Berlusconi tiba di rumah jompo dengan sebuah mobil, diiringi beberapa pengawal pribadinya.
"Kami buruh Italia hanya punya satu impian; Berlusconi masuk ke San Vittore", teriak pemrotes itu sambil menyebut nama penjara yang terkenal di kota Milan. Tidak lama kemudian, polisi datang dan menyuruhnya pergi.
Hindari tahanan rumah
Silvio Berlusconi, yang berusia 77 tahun, bulan Agustus tahun lalu dijatuhi hukuman empat tahun penjara karena kasus penggelapan pajak. Karena ada aturan amnesti, hukumannya dikurangi tiga tahun.
Tapi Berlusconi tidak perlu mendekam di penjara, karena undang-undang Italia memberi keringanan bagi terpidana diatas 70 tahun untuk menjalani tahanan rumah.
Pengacara Berlusconi kemudian mengajukan permohonan agar kliennya diijinkan melakukan pelayanan sosial, sehingga ia tidak terikat pada tahanan rumah. Para hakim lalu memutuskan, ia harus bekerja di panti jompo.
Kepala panti jompo, Massimo Restelli mengatakan kepada sebuah harian Italia, Berlusconi akan mulai bekerja secara bertahap, sehingga ia dan pasiennya bisa saling mengenal.
"Kami meminta semua orang (baru), termasuk Berlusconi, pertama-tama untuk mengamati dan mendengar dengan baik, dan tidak perlu takut pada pekerjaannya", kata Restelli dan memastikan, Berlusconi akan didampingi oleh pekerja medis spesialis Alzheimer.
Paspor ditahan
Silvio Berlusconi dikeluarkan dari parlemen Italia tahun lalu setelah resmi menjadi terhukum. Ia juga dilarang mengisi jabatan publik. Selain itu, ia dilarang berhubungan dengan para tersangka lain dalam kasus hukumnya.
Sejak tahun 2013, paspor Berlusconi ditahan, sehingga miliarder media itu tidak bisa melakukan perjalanan ke luar negeri.
Ini adalah ganjaran hukuman pertama yang harus dijalankan Berlusconi. Ia masih menghadapi beberapa kasus lain di pengadilan. Antara lain skandal pesta seks dengan perempuan di bawah umur.
Berlusconi mengatakan, ia senang bisa melakukan pelayanan sosial. "Saya memang senang, karena selama hidup, saya selalu menolong orang lain", katanya.
hp/ap (afp, rtr, dpa)