Berpacu Dengan Waktu, Kejar Prestasi di Kampus
Kuliah sambil bekerja di Jerman bukan tidak mungkin. Berbagai profesi dapat dilakoni dari pelayan restoran hingga kurir makanan. Namun jangan terlena bekerja hingga lupakan perkuliahan.
Ragam profesi untuk mahasiswa
Ragam pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa di Jerman dari mulai pelayan restoran, kasir di toko, barista, hingga menjadi babysitter. Upahnya bukan tidak mungkin dapat menunjang kehidupan pelajar sehari-hari.
Kurir makanan dengan sepeda
Hal tersebutlah yang sedang dijalani Reynaldi Adias Dhaneswara. Mahasiswa 24 tahun asal Yogyakarta tersebut kini tengah menyelesaikan studi Bisnis Internasional di Technische Hochschule (TH) Köln sembari bekerja menjadi kurir makanan. “Saat ini aku ambil kerja sampingan sebagai pengantar makanan. Seperti Gojek kalau di Indonesia,” ujarnya.
Musim dingin jadi tantangan
Dengan menggunakan sepeda, jaket dan tas yang difasilitasi oleh perusahaan, Reynaldi berpacu dengan waktu memenuhi pesanan konsumen. Namun tantangan sering ia hadapi saat musim dingin datang. “Saat musim dingin, di kota Köln ini bulan Desember dan Januari bisa mencapai suhu -1 hingga -3 derajat. Karena kami sebagai kurir kerja di luar, dingin dan hujan benar-benar menjadi tantangan,” katanya.
Fleksibilitas atur waktu
“Sebagai pekerja di perusahaan pengantar makanan ini, kami diberi kemudahan atur jadwal. Jadi bisa menyesuaikan waktu perkuliahan,” ujarnya. Sebagai mahasiswa tentu hal inilah yang dibutuhkannya karena banyaknya tugas di kampus terkadang sangat menyita waktu.
Kuliah yang utama
Reynaldi juga berpesan bahwa prestasi mahasiswa di kampus sangatlah penting karena hal tersebut yang dapat menjamin izin tinggal sebagai pelajar di Jerman. “Intinya adalah pintar mengatur waktu. Kuliah sambil bekerja memungkinkan, tapi jangan sampai terlalu terlena untuk kerja dan mengabaikan kuliah. Karena bila perkuliahan jelek bisa tidak dapat perpanjangan visa di sini,” katanya. yp/na