Biro Perjalanan di Jerman Tetap Optimis
12 Juli 2013Sekalipun terjadi krisis di Mesir, dan Eropa masih dilanda krisis ekonomi, biro perjalanan di Jerman tetap meraup keuntungan. "Tahun ini akan ada pertumbuhan lagi dalam jumlah turis dan omsetnya", kata Torsten Schäfer dari Asosiasi Biro Perjalanan Jerman.
Bahkan Mesir, yang saat ini sedang dilanda protes, masih jadi daerah tujuan wisata yang menarik bagi warga Jerman. "Musim dingin lalu, pesanan tur ke Mesir malah meningkat lebih dari sepuluh persen. Juga untuk musim panas tahun ini, pesanan tur bertambah diatas sepuluh persen," ujar Christian Müller dari FTI, penyelenggara perjalanan wisata ke-4 terbesar di Jerman.
Bagi FTI, ini alasan untuk meningkatkan penawaran perjalanan wisata ke Mesir, sekalipun situasi politik di negera itu belum stabil. Untuk musim panas ini, tawaran tur ke Mesir sudah ditambah. Untuk musim dingin mendatang, penawaran makin diperluas lagi dengan jumlah hotel yang lebih banyak.
Peminat Tetap Tinggi
Seperti FTI, banyak biro perjalanan di Jerman yang tetap menawarkan program wisata ke Mesir. Tujuan utama adalah kawasan pantai di Laut Merah. "Mesir adalah salah satu tujuan wisata yang paling disukai warga Jerman. Jadi penyelenggara program wisata terus melakukan investasi membangun hotel-hotel baru dan memperluas penawarannya," tutur Torsten Schäfer.
Biro perjalanan di Jerman tetap optimis sekalipun Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan perjalanan. Setelah militer menurunkan Presiden Mursi dan terjadi bentrokan di beberapa kota besar di Mesir, Kementerian Luar Negeri Jerman lewat situs internetnya "memperingatkan dengan tegas" agar warganya menghindari kunjungan ke kawasan yang rusuh.
Tapi Asosiasi Biro Perjalanan Jerman memperkirakan, jumlah turis dari Jerman yang berkunjung ke Mesir akan meningkat mendekati angka tahun 2010. Ketika itu, sekitar 1,4 juta wisatawan Jerman berlibur di Mesir. Torsten Schäfer menjelaskan: "Kebanyakan penyelenggara program wisata melihat perkembangan tahun ini sangat positif untuk Mesir."
Sektor Pariwisata Berkembang
Menurut Christian Müller dari FTI, kebanyakan wisatawan Jerman bisa membedakan lokasi dan peristiwa besar yang terjadi di Mesir. Kawasan yang jadi lokasi wisata terletak sekitar 600 kilometer dari Kairo. Jadi banyak orang tidak merasa cemas. Ketika terjadi revolusi penggulingan Mubarak, tempat-tempat wisata juga tetap aman.
"Banyak orang datang ke biro perjalanan atau menghubungi callcenter dan minta informasi lebih banyak tentang Mesir," kata Anja Braun, jurubicara Biro Perjalanan TUI Deutschland. Tapi menurut Braun, selama musim panas tidak banyak orang yang berkunjung ke Kairo dan sekitarnya, karena suhu udara masih terlalu panas. Menurut catatan Asosiasi Biro Perjalanan Jerman, saat ini ada 35.000 wisatawan Jerman yang berlibur di Mesir.
"Bagi Mesir sendiri, pariwisata punya peran penting dalam perekonomian. Kalau turis tidak datang, ini akan menjadi masalah besar dan malah memperuncing krisis", dijelaskan Torsten Schäfer. Karena itu, pemerintah Mesir akan berusaha keras menjaga keamanan. "Ini sudah kelihatan tahun-tahun lalu. Pemerintah Mesir tetap menjamin keamanan di kawasan wisata utama, di daerah pantai dan di bandara internasional."
FTI menyatakan akan terus memperluas penawaran wisata di Mesir. Sekalipun ada kesulitan, FTI tidak akan meninggalkan mitra-mitra bisnis setempat. Christian Müller memberi contoh Yunani. Ketika negara itu sedang menghadapi puncak krisis, FTI tetap bertahan di sana, sekalipun sektor pariwisatanya sempat mandek. Sekarang situasi di Yunani membaik dan turis mulai berdatangan.