1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Fokus
Pemilu AS 2024Inovator
Video
Live TV

Bom Mobil di Pakistan Tewaskan Puluhan Orang

16 Juni 2012

Bom meledak di kawasan pasar di sebuah kota Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Menurut keterangan resmi sedikitnya 25 orang tewas.

https://p.dw.com/p/15GM2
epa03047977 Pakistani security forces secure the scene of a bomb blast in Landi Kotal, Khyber tribal region near the Afghan border in Pakistan, 03 January 2012. A bomb exploded in Landi Kotal bazar on 03 January targeting convoy of tribal security forces, killing three soldiers and injuring 10 other people including school boys. Reports state that the bomb was allegedly planted by the Islamic militants Pakistani security forces has been engaged in an operation against militant groups operation in Khyber Agency. EPA/WALI KHAN SHINWARI
Serangan bom di Landi KotalFoto: picture-alliance/dpa

Sebuah bom mobil meledak di pasar yang ramai di Barat Laut Pakistan Sabtu (16/06), menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai sekitar 35 orang lainnya. Demikian keterangan pihak pemerintah Pakistan.

Sejumlah toko dan kendaraan mengalami kerusakan hebat dalam serangan bom di kota Landi Kotal, di kawasan Khyber, yang dekat kota perbatasan penting Torkham di Afghanistan. Demikian dikatakan pimpinan pemerintahan setempat Khalid Mumtaz kepada kantor berita AP. Sementara menurut badan keamanan, bom itu disembunyikan di dalam truk pick-up dan meledak di pasar kota Landi Kotal.

--- DW-Grafik: Per Sander 2011_01_19_Balochistan_ENG.psd
Peta perbatasan kawasan Pakistan Afghanistan

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil Sabtu (16/06) pagi tersebut. Tapi diduga insiden itu didalangi kelompok Taliban Pakistan yang sering menjadikan aparat keamanan dan tempat keramaian umum sebagai target serangan bom dan serangan tembakan.

Menurut perkiraan pihak pemerintah, target serangan itu adalah pimpinan suku setempat, yang kantornya berada dekat pasar tersebut dan giat mendukung pemerintahan Pakistan dalam perang melawan Taliban.

DK/ap/rtr