Bukti Kehidupan di Enceladus
28 Juni 2018Pesawat ruang angkasa internasional Cassini telah menemukan molekul organik kompleks yang berasal dari bulan dingin yang mengorbit planet Saturnus, kata para ilmuwan, Rabu (27/06).
Frank Postberg dan Nozair Khawaja dari Universitas Heidelberg Jerman mengidentifikasi molekul yang dideteksi oleh pesawat Cassini setelah dikeluarkan dalam butiran es melalui retakan di cangkang es Enceladus.
"Ini adalah deteksi organik kompleks pertama yang datang dari dunia air luar angkasa," kata Postberg.
Cassini sebelumnya terbang mendekati Enceladus pada tahun 2005 dan menemukan molekul organik yang lebih ringan. Molekul yang lebih besar seperti yang baru-baru ini terdeteksi diciptakan oleh proses kimia yang dapat mendukung kehidupan, demikian menurut European Space Agency (ESA).
"Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian panjang penemuan Cassini yang telah menggambarkan Enceladus sebagai alam air yang berpotensi dihuni," kata ESA.
Postberg mengatakan dia yakin molekul-molekul itu berasal dari tekanan tinggi dan suhu hangat di dalam inti bulan sebelum menuju ke permukaan air dan menyelinap melalui retakan di permukaan es.
Cassini adalah misi bersama ESA, Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) dan Badan Antariksa Italia (ASI) yang berakhir pada 2017.
Tertutup dalam es, suhu di bulan Enceladus hanya mencapai -198 derajat Celsius.
(vlz/hp)