231210 Inside Europe Italy Homeless
10 Januari 2011Sampul buku panduan bagi tunawisma ini tak beda banyak dengan buku panduan turis dengan gambar-gambar yang mengkilat. Namun isinya lumayan beda. Guglielmo Tuccimei anggota komunitas Sant Egidio menerangkan, "Di dalam buku ini ada segala informasi yang dibutuhkan oleh orang-orang yang hidup di jalanan, bagi mereka yang baru datang ke kota ini. Mereka bisa menemukan alamat, lalu waktu-waktu bukanya layanan makan gratis, menemukan tempat untuk tidur, tempat di mana mereka bisa mandi atau bebersih diri, alamat dokter yang bisa dikunjungi. Juga ada informasi tentang bagaimana cara mendaftarkan diri untuk mendapatkan layanan kesehatan atau cara mendaftar untuk mendapatkan uang pensiun."
Ide untuk buku itu tidak baru. Komunitas Sant Egidio pertama kali menerbitkannya pada tahun 1990. Sejak itu, setiap tahunnya, cabang yang di Roma menerbitnya ulang dengan informasi terbaru. Setiap tahun 10 ribu cetakan dibagikan oleh mereka. Ide itu disambut luas. Pun cabang-cabang Sant Egidio lainnya segera menyatakan ingin turut menanggung biayanya. Bahkan akhirnya beberapa cabang, antara lain di Napoli, Genoa, Bologna dan Milan menerbitkan buku panduannya sendiri.
Enzo seorang mantan pemadat, pernah beberapa tahun mendekam di penjara. Ketergantungannya pada narkoba, menyebabkan ia hidup di jalanan selama sepuluh tahun. Menurut dia, informasi dalam buku itu, telah berulang kali menyelamatkan hidupnya.
"Saya selalu menggunakanya, sekarang juga. Contohnya, waktu saya bangun tadi pagi dan ingin mandi, saya bisa nge-cek di situ di mana ada yang buka. Lalu untuk sarapan pagi, ada daftar panjang tempat-tempat yang memberikan roti gratis, Dan bila saya ketemu dengan orang yang tidak tahu tentang buku panduan ini, maka saya kasih lihat dan beritahu mereka bisa mendapatkan bukunya di mana," dikatakan Enzo.
Tebal buku panduan itu hanya sekitar satu sentimeter, tapi sungguh banyak daftar layanan yang tertera di situ. Dan Enzo bukan satu-satunya yang menghargai terbitan itu. "Saya baru saja membukanya pagi ini, karena ada kawan saya yang mengalami kesulitan. Dia sekarang berada di penjara dan saya ingin mengirimkan pakaian untuk dia, tapi tidak tahu ke mana musti mencarinya," dikatakan seorang lelaki asal Tanzania.
Kenyataannya, mayoritas tunawisma yang berada di Roma adalah orang asing. Mereka diantaranya berasal dari Bangladesh, Afghanistan, Ukraina, Rumania, Peru dan Nigeria. Buku panduan yang diterbitkan Sant Egidio dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dimengerti oleh siapa saja.
Kate Hairsine/Edith Koesoemawiria
Editor: Yuniman Farid