Bulgaria: Terobos Tomat dan Telur untuk Bersidang
28 Juni 2013Hingga Rabu kemarin (26/06/13) masih sekitar 300 warga Bulgaria yang mengepung gedung parlemen di ibukota Sofia, menghadang anggota yang berusaha menerobos masuk. Menghadapi lemparan tomat dan telur busuk, hanya 112 dari 240 anggota parlemen yang berhasil masuk ke kawasan gedung. Sesi parlemen pun terpaksa dibatalkan.
Dua minggu sudah warga Bulgaria protes di ibukota Sofia. Unjuk rasa yang diikuti ribuan warga dipicu kemarahan atas penunjukan anggota kabinet yang mereka anggap hanya mewakili kepentingan kalangan oligarki. Karenanya, mereka tak henti menyuarakan tuntutan, dengan yel-yel : “Turun”, “Mundur” dan “Mafia!”
Koalisi sosialis dan partai minoritas Turki DPS belum sebulan memerintah, ketika demonstan mulai turun kejalan.
Februari lalu, kericuhan akibat kenaikan harga menyebabkan pemerintah Boyko Borissov gulung tikar. Kali ini, bukan masalah sosial yang disoroti di Negara termiskin di Uni Eropa itu. Demonstran yang berasal dari kelas menengah dan universitas ini menyorot elit politik yang korup di Bulgaria.
Protes dimulai setelah pemerintah mengumumkan akan menunjuk Delyan Peevski sebagai kepala badan intelijen. Banyak warga menilai Peevski yang berusia 32 tahun terkait dengan dunia hitam Bulgaria.
Terkait Mafia
Peevski dan ibunya, Irena Krasteva, yang sebelumnya memimpin lotere nasional, memiliki saluran televisi, sejumlah surat kabar dan penerbitan koran terbesar di Bulgaria. Modal investasi itu, tidak jelas dari mana datangnya
Pada 1997, karir politik Peevski terhenti. Sebagai Menteri Bantuan Darurat, ia sedang diselidiki atas penyalahgunaan dana dan korupsi, tapi belum pernah secara resmi didakwa. Peluncuran kembali karirnya oleh pemerintah, yang bahkan menyesuaikan persyaratan jabatan tersebut dengan profil Peevski, langsung memicu kemarahanan.
Penunjukan Peevski bukan satu-satunya keputusan pemerintah yang diprotes rakyat. Ivan Ivanov yang ditunjuk sebagai menteri luar negeri, hanya bertahan selama tiga jam dalam jabatannya sebelum dipaksa mundur. Terbongkar bahwa ia berhubungan erat dengan kelompok kriminal. Sejumlah penunjukan anggota kabinet lainnya, juga menyebabkan pemilih merasa dikhianati oleh elit politik yang dinilainya korup itu.
Charter 2013
"Kalangan politisi berpikir bisa mempertahankan kekuasaan melalui disiplin keras dalam partai dan berlindung dibalik mekanisme yang tidak transparan,” ungkap Parvan Simeonov dari lembaga Gallup. Kini kesalahan itu disadari, tapi mungkin terlambat.
Sekitar 60 ilmuwan, politisi, jurnalis dan ahli hukum telah menggulirkan sebuah inisiatif baru bernama "Charter 2013," yang bertekad memerangi plutokrasi dan memberi tekanan pada pemerintah.
Pimpinan kubu sosialis, Sergey Stanishev, berharap bahwa ketegangan ini bisa kembali reda. Ia tekankan, pemerintah Bulgaria siap merundingkan deretan masalah yang dihadapi negara itu. Kamis (27/06), parlemen Bulgaria memberikan dukungannya bagi Daniela Bobeva, seorang bankir berpengalaman dan Menteri dalam negeri Tsvetlin Yovchev untuk mengisi jabatan wakil Perdana Menteri Plamen Oresharski.