Ceko Penjarakan Pengungsi agar Kapok
28 Oktober 2015Komisi hak asasi manusia PBB menuding Republik Ceko secara siatematis melakukan pelanggaran HAM terhadap pengungsi, dengan tujuan mencegah kedatangan mereka ke Ceko. "Pengungsi biasanya digeledah dan uang yang mereka miliki disita. Uangnya digunakan untuk membayar biaya penahanan yang bisa hingga 90 hari," ujar komisaris HAM PBB, Zaid Ra'ad Al Hussein di Jenewa, Swiss. Petugas PBB ini menyebutkan, kondisi di penjara biasanya sangat buruk.
Laporan dari Kementrian Dalam Negeri di Praha juga mengkonfirmasi bahwa tindakan "penjeraan" dengan menjebloskan pengungsi ilegal ke penjara yang seram, sebagai terbukti efektif menekan jumlah pengungsi tetap rendah. Demikian ujar Martin Rozumek dari Organization for Aid to Refugees kepada DW. Menteri Kehakiman Ceko Robert Pelikan bahkan menyebutkan, penjara tempat menahan pengungsi, Bila-Jezovqa. kondisinya jauh lebih menyeramkan dari penjara lainnya.
Menteri Dalam Negeri Republik Ceko Milan Chovanec menepis tudingan tersebut. Dalam pesan via twitter, Chovanec mengatakan, polisi menangani lebih 7000 pengungsi ilegal dan hanya menahan 460 diantaranya.
Banyak pihak menuding Ceko sebagai Xenophobia dan Islam-Phobia, sehingga dengan tegas menolak menerima pengungsi asal Suriah, Irak dan Afghanistan. Namun Presiden Republik Ceko Milos Zeman menolak tuduhan PBB bahwa negaranya Xenophobia atau Islam-Phobia. Juru bicara kepresidenan menyaatakan: "Presiden Zeman berulangkali menegaskan ancaman bahaya dari Islam fundamentalis. Ia tidak akan mengubah pendapatnya karena tekanan dari luar."
Republik Ceko juga termasuk yang paling keras menolak jumlah kuota penerimaan pengungsi yang ditetapkan Uni Eropa. Di saat Jerman kelimpungan diserbu arus pengungsi yang kini ditaksir sudah mencapai 500.000 orang dan hingga akhir tahun ditaksir mencapai 1 juta, atau Slovenia yang harus mengelola lebih 10.000 pelintas per hari, Ceko hanya meregistrasi 1.000 orang pemohon suaka sejak Januari 2015.