Cina dan AS Ingin Pererat Kemitraan
19 Januari 2011Orkes militer menyambut kedatangan Presiden Cina Hu Jintao ke Gedung Putih. Lagu kebangsaan kedua negara dimainkan bersamaan dengan tembakan penghormatan sebanyak 21 kali. Kunjungan Hu Jintao diharapkan bisa memulihkan ketegangan hubungan antara Amerika dan Cina dan membuka lebih banyak kemungkinan kerjasama dalam mengatasi masalah keamanan internasional dan usaha perbaikan ekonomi global.
Namun, Presiden Barack Obama juga tidak ketinggalan secara halus menyerukan untuk lebih menghormati hak asasi manusia dalam pidato penyambutannya. "Sejarah menunjukkan, bahwa masyarakat lebih harmonis, negara lebih sukses dan dunia lebih adil, jika hak dan tanggung jawab semua negara dan warganya ditegakkan, termasuk hak asasi universal setiap manusia."
Sikap saling menghormati
"Masyarakat yang harmonis" adalah slogan ideologi utama pemerintahan Hu Jintao yang mencoba untuk mempertahankan kekuasaan partai komunis dalam ekonomi pasar bebas yang terus meningkat. Presiden Hu Jintao menanggapi pidato Obama dengan mengatakan, bahwa kerjasama antara kedua negara dalam berbagai bidang telah membuahkan hasil yang baik dan hubungan keduanya mencapai kemajuan baru: "Bentuk kerjasama sebagai mitra harus berdasarkan sikap saling menghormati. Kita hidup dalam dunia yang semakin beragam dan penuh dengan warna. China dan Amerika Serikat harus saling menghormati jalur perkembangan yang dipilih dan kepentingan masing-masing negara. Kita harus mewujudkan sikap saling pengertian melalui komunikasi, meningkatkan kepercayaan melalui dialog dan memperbanyak kebersamaan melalui pertukaran informasi."
Kesepakatan senilai 45 milyar dollar
Kemudian pejabat resmi pemerintahan Amerika Serikat mengungkapkan serangkaian kesepakatan yang dicapai dengan Cina. Antara lain pembelian 200 pesawat Boeing. Kesepakatan ekspor keseluruhan diberitakan mencapai nilai 45 milyar Dolar dan akan bisa membiayai kurang lebih 235 ribu lapangan kerja di Amerika Serikat.
Usai berbicara dalam upacara penyambutan, kedua presiden bertemu dengan para pimpinan perusahaan besar Amerika Serikat dan Cina. Diantaranya hadir perwakilan dari Microsoft, Goldman Sachs, Coca Cola, dan juga perusahaan komputer Cina Lenovo. Dalam kesempatan tersebut, Obama mengatakan ia menginginkan ide yang jelas tentang cara menghapus rintangan dalam perdagangan dan cara melindungi properti intelektual. Hu Jintao menambahkan, dengan mengatakan bahwa Cina menanti kedatangan perusahaan Amerika untuk berbisnis di negaranya.
Selanjutnya dalam konferensi pers bersama, Hu Jintao dibombardir dengan pertanyaan seputar masalah HAM oleh para jurnalis di Gedung Putih. Presiden Cina mengakui, negaranya masih menghadapi tantangan perkembangan ekonomi dan sosial. Upaya mendukung penegakkan HAM juga harus diperkuat. Namun, Hu Jintao juga mengatakan, bahwa masalah HAM adalah masalah dalam negeri dan diskusi mengenainya harus berlangsung dengan sikap menghormati negara yang bersangkutan.
Vidi Legowo-Zipperer/ rtr/dpa/afp
Editor: Christa Saloh