Cina Mulai Penyelidikan Anti-Monopoli terhadap Alibaba
24 Desember 2020Regulator Cina mengumumkan Kamis (24/12) bahwa mereka mulai melakukan penyelidikan anti-monopoli ke perusahaan e-commerce raksasa Alibaba.
Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar Cina mengatakan melalui sebuah pernyataan bahwa mereka tengah menyelidiki Alibaba terkait dugaan praktik monopoli. Regulator pasar mengatakan pihaknya secara khusus melihat kebijakan Alibaba "memilih satu dari dua," yang mengharuskan mitra bisnis untuk menghindari bekerja dengan pesaing.
Regulator juga akan mengadakan pembicaraan terkait "pengawasan dan pengarahan" dengan anak perusahaan teknologi keuangan Alibaba, Ant Group, beberapa minggu setelah Presiden Cina Xi Jinping menghentikan rencana Initial Public Offering (IPO).
Ant Group merilis pernyataan yang mengatakan akan "mempelajari dengan seksama dan secara ketat mematuhi permintaan departemen regulasi."
Pengumuman yang dikeluarkan pada hari Kamis (24/12) mengakibatkan harga saham Alibaba turun lebih dari 3% di awal perdagangan.
Raksasa yang terus berkembang
Para pemimpin Cina sebelumnya mengatakan mereka akan meningkatkan penegakan anti-monopoli. Mereka sangat prihatin dengan Alibaba dan perusahaan internet besar lainnya yang berekspansi ke bidang keuangan dan perawatan kesehatan.
Ant Group menjadi sangat besar berkat produk utamanya Alipay, platform pembayaran online yang telah mengakar dalam perekonomian Tiongkok. Produk ini berkembang menjadi penawaran pinjaman, kredit, investasi, dan asuransi kepada ratusan juta orang dan usaha kecil.
Media pemerintah juga menyerukan pengawasan yang lebih ketat. Surat kabar pemerintah People's Daily merilis komentar pada hari Kamis (24/12), yang mengatakan, "ini adalah langkah penting bagi negara kita untuk memperkuat pengawasan anti-monopoli di sektor internet, yang kondusif untuk… mempromosikan pembangunan jangka panjang dan kesehatan platform ekonomi."
Jack Ma, pendiri Alibaba sekaligus orang terkaya di Cina, sebelumnya menunjukkan rasa frustrasinya terhadap sistem keuangan di negeri tirai bambu itu. Dalam pidatonya pada Oktober lalu, Ma menyebut bank-bank milik negara sebagai "pegadaian". Akibat pernyataannya tersebut, ia dipanggil untuk dimintai keterangan terkait pembicaraan regulasi sebelum akhirnya IPO Ant Group ditangguhkan.
ha/rap (AP, AFP)