Cina Tolak Kedatangan Shinzo Abe
30 Desember 2013
Kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ke kuil Yasukuni untuk menghormati tentara Jepang yang gugur pada Perang Dunia II , ternyata berbuntut panjang. Abe kini secara resmi mendapat status sebagai sosok yang "tidak diharapkan" oleh negeri jiran Cina.
"Bangsa Cina tidak akan menyambut seoang pemimpin Jepang semacam itu dan pemimpin Cina tidak akan menemuinya," kata jurubicara Kementrian Luar Negeri Qin Gang, Senin (30/12) di Beijing. Abe adalah perdana menteri Jepang pertama sejak 2006 yang mengujungi kuil Yasukuni.
Kementrian Luar Negeri Tiongkok menilai tindakan Abe "sama sekali tidak bisa diterima oleh penduduk Cina." Kunjungan Yasukuni "mencederai perasaan penduduk di seluruh Asia." Beijing juga membatalkan sejumlah rencana pertemuan antara kepala negara.
Situasi Meruncing
Padahal hubungan kedua negara sebelumnya sudah terbebani menyusul konflik seputar kepulauan Senkaku atau Daeyou. Selain itu Jepang juga bereaksi keras atas keputusan Beijing memberlakukan zona pertahanan udara di kawasan perairan Laut Cina Timur.
Beijing dan Tokyo sejak lama mengklaim memiliki kepulauan yang sejak Perang Dunia ke-II berada di bawah bendera Jepang tersebut. Berbagai pihak mengkhawatirkan, sikap keras kedua negara bisa berujung pada pecahnya insiden bersenjata yang bisa menjalar ke kawasan sekitar.
Beijing menilai kunjungan Abe sebagai penghinaan terhadap penduduk Cina yang tewas saat pendudukan tentara Jepang. Kuil Yasukuni yang berada tidak jauh dari istana kaisar di Tokyo sejatinya dibuat untuk menghormati 2,5 juta korban perang sejak 1853.
Tapi pusat peribadahan kaum Shinto itu menimbulkan kontroversi lantaran juga mengenang perwira-perwira Jepang yang divonis mati oleh pengadilan militer AS dengan dakwaan melakukan kejahatan perang.
Momentum Buruk
Menurut perkiraan sejarah, tentara Jepang membunuh lebih dari 20 juta warga sipil di Asia selama Perang Dunia ke-II. Sebagian besar korban diyakini adalah penduduk Tiongkok, Korea dan Indonesia.
Abe sendiri menepis kunjungannya ke kuil Yasukuni memiliki nilai simbolis. Ia mengklaim tidak ingin melukai perasaan penduduk Cina atau Korea Selatan, katanya. Abe berharap akan mendapat kesempatan untuk menjelaskan hal tersebut secara langsung.
Tidak terbantahkan, momentum yang dipilih Abe untuk mengunjungi Yasukuni tidak tepat. Saat menjabat perdana menteri untuk pertama kali 2006 lalu, ia tidak mengunjungi kuil tersebut. Tapi dalam sebuah wawancara Abe mengatakan, "sangat menyesal," karena tidak melakukannya.
rzn/hp (dpa,rtr)