Clinton Menangkan Debat Capres Terakhir
20 Oktober 2016Donald Trump tidak siap menelan kekalahan dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Dalam acara debat capres terakhir kandidat Partai Republik itu menolak menjawab apakah ia akan menghormati hasil pemilu jika pesaingnya Hillary Clinton menang. "Saya akan jawab jika sudah waktunya," ujar Trump.
Selama masa kampanye Trump berulangkali menuding rivalnya itu akan berusaha mempengaruhi hasil penghitungan suara dengan cara curang. "Tentu saja ada kecurangan dalam skala besar yang terjadi pada hari pemilihan," tulisnya via Twitter, Senin (17/10).
Clinton sebaliknya mengecam Trump karena dinilai menyerang reputasi sistem Demokrasi AS yang telah berusia 240 tahun. "Apa yang ia katakan hari ini adalah bagian dari usahanya untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan kampanyenya," tukas bekas ibu negara AS itu.
Clinton diprediksi unggul
Menurutnya Trump "adalah sosok paling berbahaya yang pernah mencalonkan diri untuk jabatan presiden dalam sejarah modern Amerika."
Pengusaha asal New York itu kemudian membalas dengan menyebut Clinton sebagai "perempuan jahat." Presiden Rusia Vladimir Putin, ujarnya, "tidak menghormati" Clinton. Ia membalas tajam, "karena ia ingin punya boneka sebagai presiden AS," ujar Clinton merujuk pada sikap ramah Trump terhadap penguasa Rusia itu.
Debat capres di Las Vegas adalah yang terakhir jelang hari pemungutan suara pada 8 November mendatang. Jajak pendapat yang digelar setelah debat menguatkan kemenangan Clinton atas rivalnya tersebut. Saat ini Clinton diprediksi bakal meraup 47% suara. Sementar Trump tertinggal 5% di belakangnya.
Namun Trump mengaku tidak percaya pada hasil tersebut. "Media saat ini gemar berbohong dan sangat korup," lantaran melaporkan klaim sejumlah perempuan korban pelecehan seksual Trump. Menurutnya tudingan tersebut "fiktif" dan digerakkan oleh kubu Clinton.
Setelah debat yang berlangsung panas kedua kandidat berpisah dari panggung tanpa bersalaman.
rzn/as (afp,ap)