Corvey: Warisan Budaya Yang Baru
Corvey di German tengah dapat status warisan budaya dunia dari UNESCO. Terutama karena biara ordo Santo Benediktus yang berdiri di kawasan itu. DW mengajak Anda mengunjunginya.
Dasar Tepian Sungai
Biarawan ordo Santo Benediktus dari Perancis mendirikan biara di tepi sungai Weser tahun 822. Dua belas tahun kemudian, tulang-belulang Santo Vitus dibawa dari Paris ke Corvey. Dalam waktu dekat biara tersebut berkembang jadi lokasi ziarah, dan salah satu biara paling penting di Abad Pertengahan.
Kota Yang Diabadikan
Tulisan pada batu ini mengacu pada kota yang didirikan di dekat gereja. Di abad ke-12 kota itu hancur. Arkeolog telah menemukan sisa-sisa pemukiman, yang tersimpan di bawah tanah. Corvey Civitas dianggap salah satu dari sedikit monumen arkeologis dari kota abad pertengahan.
Bagian Gereja Tua
Corvey mengajukan lamaran untuk status warisan budaya dunia berdasarkan masyarakat yang terbentuk di situ dan bagian kanan gereja tua yang berasal dari abad ke-9. Bangunan utama dengan fasade bermenara dua adalah bagian gereja paling tua di dunia. Ini jadi bagian gereja yang menghadap ke barat.
Aula Pilar
Sebuah aula dengan atap berbentuk kubah di lantai dasar menjadi ruang pertama di balik pintu masuk kanan. Pilar-pilar menyokong ruang utama gereja yang berada di atasnya. Arsitekturnya menjadikan Corvey salah satu contoh nyata masa jaya kekaisaran Karoling, sejak masa pemerintahan Karel Agung di abad ke-9.
Arkade Untuk Raja
Arkade besar di balkon lantai atas adalah jantung bagian kanan gereja. Raja dan kaisar Jerman dulu dimahkotai di sini, di Arkade Raja, pada ibadah gereja. Dari ruangan ini, mereka bisa melihat aktivitas di seluruh gereja. Biara Corvey dianggap pusat aktivitas misionaris di utara, dan titik tumpu kekuatan sekularnya.
Hiasan Dinding
Sisa-sisa hiasan dinding memberi petunjuk betapa mewahnya dekorasi bagian gereja ini di masa kekaisaran Karoling. Lukisan menunjukkan ranting-rangting anggur dan motif dari mitologi Yunani, misalnya perang antara Odiseus dan monster laut Skilla. Sejak jaman Karel Agung, biara telah menampung pengetahuan dan mewariskan budaya dari masa Sebelum Masehi.
Gereja Barok
Gereja Karoling itu rusak parah selama masa Perang 30 Tahun (1618-1648). Hanya bagian kanan yang tersisa. Tahun 1667, gereja rusak itu diganti dengan bangunan baru yang dirancang dalam gaya Barok. Kubah bergaya Gotik ini (foto) adalah sisa bangunan sebelumnya.
Kompleks Istana Bangsawan
Banyak bangunan lain di Corvey juga rusak berat akibat Perang 30 Tahun. Tahun 1671, biara dibangun kembali sebagai tempat tinggal. Tapi fungsi daerah itu sebagai komunitas agama baru berakhir tahun 1794. 40 tahun kemudian, Corvey jadi milik keluarga bangsawan Ratibor. Sekarang istana itu jadi tempat tinggal utama keluarga.
Perpustakaan di Istana
Corvey sebenarnya mengoleksi banyak naskah dari jaman Abad Pertengahan. Tapi Corvey tidak menyimpan lagi naskah-naskah tersebut. Perpustakaan istana yang ada sekarang, dibuka abad ke-19 dan menyimpan 75.000 buku.
Lantunan Lagu Jerman
August Hoffmann von Fallersleben adalah pujangga Jerman yang melewatkan 14 tahun hidupnya di istana Corvey. Ia juga dimakamkan di kuburan gereja Corvey. Von Fallersleben terutama terkenal dengan karyanya "Das Lied der Deutschen" (Lagu Rakyat Jerman). Bait ke tiga lagu ini jadi lagu kebangsaan Jerman sekarang.
Status Warisan Budaya Dunia
Tiap tahunnya, lebih dari 100.000 wisatawan datang ke istana, biara dan musium Corvey. Status warisan budaya kemungkinan akan menambah pengunjung di masa depan.