Daimler Beli 12 Persen Saham Beijing Automotive
20 November 2013Raksasa otomotif Jerman Daimler membeli 12 persen saham perusahaan mobil Beijing Automotive Group, BAIC. Pemerintah Cina sudah mengijinkan transaksi itu. Inilah untuk pertama kalinya sebuah perusahaan asing bisa memiliki saham sebesar itu pada perusahaan Cina. Direkur Utama Daimler Dieter Zetsche menerangkan, Cina adalah "pasar kunci" dengan "peluang yang sangat besar". Daimler dan BAIC sudah melakukan kerjasama Joint Venture selama sepuluh tahun.
Deutsche Welle berbicara dengan pengamat pasar otomotif Stefan Bratzel dari Center of Automotive Management tentang kegiatan Daimler di Cina.
DW: Daimler membeli 12 persen saham BAIC. Inilah untuk pertama kalinya sebuah perusahaan asing membeli saham sebanyak itu dari perusahaan Cina. Apa arti langkah ini?
Stefan Barzel: Ini memang tonggak sejarah baru. Ini menunjukkan pentingnya pasar di Cina bagi industri mobil, khususnya bagi Daimler yang mengusung merek Mercedes. Ini merupakan kelanjutan dari upaya Joint Venture yang sebelumnya sudah dirintis lama oleh Daimler. Jadi ini satu langkah lebih jauh lagi.
Apa ini juga berarti, pasar mobil di Cina sekarang makin terbuka?
Masih harus ditunggu perkembangannya. Pemerintah Cina beberapa tahun lalu sudah mengumumkan, bahwa dari beberapa pabrik mobil yang ada di Cina, mereka ingin punya satu pabrik besar yang bisa jadi "Global Player", yang bisa bersaing di pasaran internasional. Ini cita-cita lama, tapi sampai sekarang belum bisa terpenuhi. Langkah yang sekarang dilakukan dengan Daimler adalah langkah ke arah itu. Keterlibatan Daimler diharapkan bisa meningkatkan profesionalisme di perusahaan Cina.
Daimler dulu dianggap ketinggalan langkah, karena banyak perusahaan Jerman yang lain, seperti VW dan BMW, yang sudah lebih dulu menorobos pasar Cina. Sekarang Daimler berusaha keras dan malah punya Direktur Khusus untuk Cina. Apa langkah ini mulai membuahkan hasil?
Ya, bisa dikatakan begitu. Terutama karena sejak pertengahan tahun ini, angka penjualan Daimler di Cina mulai meningkat. Beberapa tahun lalu Daimler punya banyak kesulitan dalam memasarkan produknya. Tapi sekarang kelihatannya mereka lebih berhasil menerobos pasar. Ini akan membantu perusahaan Daimler secara keseluruhan.
Di China BAIC tidak punya citra yang terlalu baik. Kebanyakan warga Cina lebih senang membeli produk luar negeri. Apa ini bukannya resiko untuk Daimler?
Itu benar. Tapi ini bukan kelemahan BAIC saja, tapi kelemahan semua perusahaan mobil Cina. Mobil buatan Cina adalah pilihan kedua atau ketiga. Siapa yang mampu, pasti ingin mencari mobil buatan luar, terutama dari perusahaan Jerman atau dari General Motors. Tapi perkembangan ini bisa saja berubah. Dengan masuknya Daimler ke BAIC, harus ada profesionalisasi yang masuk ke perusahaan itu. Tapi ini bukan hal mudah, jalannya masih panjang dan berbatu.