120911 Griechenland Umschuldung
13 September 2011Menimbang skenario kebangkrutan Yunani, Menteri Ekonomi dan Teknologi Jerman Philipp Rösler akhir pekan lalu melontarkan pertimbangannya, "Untuk menstabilkan Euro, tidak boleh ada tabu pemikiran. Termasuk konsekuensi terakhir berupa kebangkrutan terkendali, jika secepatnya tersedia instrumen yang diperlukan untuk itu."
Politisi Turut Andil
Reaksi pasar amat tegas. Kurs saham di seluruh Eropa merosot. Index saham gabungan Jerman DAX, bahkan untuk sementara jatuh ke nilai terendah sejak dua tahun terakhir. Juga nilai tukar mata uang Euro terhadap Dollar AS mengalami penurunan.
Pakar strategi pasar dari Monument Securitas di London, Marc Oswald, menuding politisi Jerman ikut bertanggung jawab mengguncang situasi pasar, dengan perdebatan terbuka yang kasar mengenai kemungkinan bangkutnya Yunani. Dan bahkan mengenai dikeluarkannya negara itu dari zona Euro. Pasar bereaksi dengan menarik diri dan melindungi kapitalnya.
Pasar memang memerlukan perlindungan. Sebab, jika Yunani benar-benar bangkrut, uang yang dipinjamkan ke negara ini, sebagian akan hangus. Negara-negara pengguna mata uang Euro telah memberikan pinjaman atau menjamin kredit Yunani senilai milyaran Euro. Jika uang ini hangus, artinya volume utang negara penggunan Euro juga akan meningkat secara sepadan. Demikian dikatakan Stefan Homburg, pimpinan Institut Ilmu Ekonomi di Universitas Hannover.
"Jika terjadi seperti ramalan, bahwa Yunani suatu saat mengatakan, tidak mampu lagi membayar utangnya, maka tingkat utang Jerman akan naik, jauh melewati batasan utang, yang juga dapat membahayakan bonafiditas Jerman," tambah Stefan Homburg.
Dampak Bangkrutnya Yunani
Jika itu terjadi, sebagai konsekuensinya Jerman harus membayar bunga lebih tinggi bagi utang barunya. Dampak lanjutannya, negara-negara yang sudah dilanda krisis keuangan, seperti Portugal, Spanyol, Italia dan Irlandia, dengan cepat akan dilanda kesulitan, akibat naiknya tingkat suku bunga pinjaman.
Di pasar keuangan, diduga akan muncul dua kemungkinan. Di satu sisi, kesiapan memberikan pinjaman uang kepada negara-negara Euro yang lemah akan terus menurun. Dan di sisi lainnya, akan muncul spekulasi, negara Euro mana yang akan menyusul Yunani. Artinya akan terjadi efek domino.
Akibat bangkrutnya Yunani, banyak bank yang juga terancam bahaya. Memang beberapa bulan lalu, sejumlah bank telah menjual surat utang Yunani kepada Bank Sentral Eropa. Tapi dalam beberapa hari terakhir terlihat, bahwa saham perbankan di Jerman dan Perancis terus mengalami kerugian besar.
Dalam situasi darurat, negara kembali harus melakukan intervensi, menolong perbankan dengan uang pendapatan pajak. Pada akhirnya, mata uang Euro yang akan mendapat tekanan. Sebab Bank Sentral Eropa saat ini ibaratnya sudah tertimbun gunung surat utang Yunani. Jika negara itu bangkrut, surat utang itu tidak ada nilainya lagi. Juga nilai tukar Euro akan terus jatuh. Sejauh mana kemerosotannya tidak dapat diramalkan.
Andreas Becker/Agus Setiawan
Editor: Dyan Kostermans