SED, PDS, Die Linke
Desember 1989. Sudah satu bulan perbatasan antara Jerman Barat dan Timur terbuka kembali. Tembok Berlin runtuh bersama seluruh sistem politik yang melandasinya. Parlemen Jerman Timur Volkskammer mencoret kewenangan tunggal Partai Kesatuan Sosialis Jerman (SED) dari konstitusi DDR. Anggota partai membahas masa depan SED dalam suatu Sidang Istimewa.
Ada dua pilihan: Pembubaran atau pembaruan mendasar dari dalam partai. Pada akhirnya, partai pemerintah DDR tidak dibubarkan. Tapi, secara sistematis ditinjau ulang dan diberi nama baru. Partai SED berubah menjadi SED-PDS atau Partai Demokrat Sosialis. Hanya segelintir orang percaya pada masa depan cerah bagi partai ini. Dari sekitar 4.000 staf tetap hanya 200 yang tetap setia pada PDS.
Partai Lokal Jerman Timur?
Hampir 20 tahun setelahnya, partai yang kini bernama "Die Linke" atau Partai Kiri berhasil menduduki peringkat keempat dalam perolehan suara pemilu setelah SPD, CDU/CSU dan FDP. Sementara di timur, Partai Kiri sama kuatnya dengan CDU, di beberapa Dewan Perwakilan Daerah Partai Kiri bahkan berhasil melampaui SPD. Sebuah cerita sukses. "Dari nol, dari posisi yang tidak diperhitungkan dalam parlemen terwujud suatu partai yang diancang-ancangan memperoleh sampai sepuluh persen suara dalam pemilu parlemen. Ini sungguh luar biasa", ungkap pakar politik Tim Spier dari Universitas Göttingen.
Banyak pengamat beranggapan, Partai SED-PDS yang sejak 4 Februar 1990 namanya disingkat menjadi PDS, hanyalah suatu fenomena sementara. Dalam pemilu Desember 1990, PDS berhasil meraih 11,1 persen suara di timur, tapi untuk seluruh Jerman perolehan suaranya hanya mencapai 2,4 persen. Dengan penyamaan situasi dan kondisi ekonomi dan sosial partai regional yang kuat di Jerman Timur ini akan kehilangan pengaruhnya, demikian pendapat sejumlah pengamat politik.
Perkembangan Kilat
Tapi sukses PDS tampaknya berkesinambungan dan tak terbendung lagi. Di negara bagian Thüringen partai PDS meraih 9,7 persen suara dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah. Empat tahun setelahnya, perolehan suara PDS mencapai 16,6 persen. Tahun 1999 meraup 21,3 dan 2004 bahkan 26,2 persen. Dengan perolehan suara ini Partai PDS tak lagi hanya terhitung sebagai partai regional atau partai protes. Tahun 1994, di Sachsen-Anhalt untuk pertama kalinya terbentuk pemerintahan SPD dan Partai Hijau yang hanya dapat terwujud karena Partai PDS ditolerir. Koalisi merah-merah pertama yaitu antara Partai SPD dan PDS terbentuk di Mecklenburg-Vorpommern tahun 1998. Sejak 2001, ibukota Jerman Berlin juga diperintah koalisi merah-merah. Menurut Spier, ini adalah suatu "perkembangan kilat".
Namun pembentukan koalisi pemerintahan di Berlin tak hanya berdampak positif bagi Partai PDS. Dalam pemilu pemerintah negara bagian tahun 2006, PDS justru kehilangan dukungan di kubu-kubu terkuatnya di kawasan timur. Penyebabnya adalah profil yang lemah, demikian menurut para pengamat. Untung bagi PDS ada Partai WASG atau "Partai Pekerjaan dan Keadilan Sosial - Pilihan Alternatif". WASG, gabungan dari bekas anggota SPD dan aktivis serikat buruh terbentuk sebagai partai awal 2005 sebagai protes terhadapi politik reformasi Kanselir Gerhard Schröder dari partai SPD. Partai WASG juga menjunjung panju sosialisme yang demokratis. Kedua partai melebur dan menamakan diri "Partai Kiri".
Partai Kecil Yang Mandiri
Mei 2007, partai baru "Die Linke" untuk pertama kalinya memperoleh kursi dalam parlemen daerah Jerman Barat, tepatnya di Bremen. Setelahnya, Partai Kiri berhasil memasuki parlemen negara bagian Hessen dan Niedersachsen. Menurut analisa Spier, partai ini bisa membaca suasana hari rakyat. Spier menambahkan, saat ini Partai Kiri lebih mampu menjawab kerinduan rakyat yang menginginkan keadilan sosial daripada SPD, partai yang umumnya dikaitkan dengan isu-isu sosial. "Dengan demikian, Partai Kiri menjamin kelangsungan eksitensinya untuk waktu mendatang", kata Spier.
Memang, Partai Kiri adalah partai yang paling sengit diperdebatkan di Jerman. Partai lama yang bangkit kembali ini membangkitan refleks anti-komunis partai-partai besar. Tapi partai rakyat besar pun harus mengakui: Saat ini dan untuk waktu mendatang, sistem empat-partai di Jerman akan menjadi sistem lima-partai. Tapi, apa sebenarnya visi Partai Kiri? Pertanyaan ini masih harus dijawab oleh "Die Linke". Sampai saat ini belum ada program partai. Dan "pilar utama" yang mereka ajukan agak membingungkan: Di satu pihak, Partai Kiri mengaku mendukung ekonomi pasar. Tapi di saat yang sama, partai ini berambisi mendobrak dominasi kapitalisme.
Marcus Bösch/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid