Demonstran Serang Kantor Kedutaan Arab Saudi dan Qatar di Damaskus
13 November 2011Hari Minggu (13/11/2011), situasi kelihatannya mulai tak bisa dikontrol. Para loyalis Presiden Assad, berkumpul di depan kantor kedutaan Qatar. Sambil menyanyikan lagu nasional Suriah, mereka meneriakkan slogan dukungan bagi penguasa Suriah itu, sambil melempari kantor kedutaan Qatar.
Polisi menghalau kerumunan dengan gas air mata ke arah para demonstran yang marah di depan kedutaan Arab Saudi. Keluarga kerajaan Saudi, mengutuk insiden itu sambil menuding pasukan keamanan Suriah tidak mencoba menghentikan massa.
Sekelompok demonstran mencoba masuk ke dalam kantor kedutaan. Pasukan keamanan Suriah tidak berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Belakangan, baru mereka mencoba menghalau para demonstran.
Kedua negara itu, Qatar dan Arab Saudi adalah kekuatan yang mendorong keputusan Liga Arab untuk menskors Suriah. Arab Saudi telah menarik duta besarnya di Damaskus sejak Agustus lalu. Louay Hussein, pendiri kelompok oposisi yang selama ini ditoleransi oleh rezim Assad, mengkritik keputusan Liga Arab "Keputusan itu telah membuat isu Suriah menjadi isu internasional. Keputusan yang telah membuka pintu bagi dunia internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk mengintervensi urusan dalam negeri Suriah”
Beberapa kelompok di Suriah menampilkan sikap ingin mencegah. Sementara kelompok lainnya justru meminta intervensi komunitas internasional. Di ibukota Lebanon, Beirut, kelompok pendukung Presiden Suriah juga melancarkan protes, setelah Liga Arab mengumumkan sanksi bagi Damaskus. Kekuatan terbesar di dalam pemerintahan Lebanon, yakni Hizbullah, selama ini memang dekat dengan rezim Assad. Dalam pertemuan Liga Arab hari Sabtu lalu, utusan Lebanon bersama koleganya dari Yaman, juga menentang sanksi bagi Suriah.
Sebaliknya, demonstrasi dukungan bagi Liga Arab muncul di ibukota Yordania, Amman. Ratusan orang Yordania bergabung dengan kelompok oposisi Suriah yang ada di sana.
Andy Budiman
Editor: Ayu Purwaningsih