Denyut Baru Dunia Buku
10 Oktober 2013"Industri ini masih hidup, bergetar! ", demikian kata-kata penuh euforia yang disampaikan direktur pameran buku internasional Buchmesse Frankfurt, Jürgen Boos. Banyak perusahaan baru tampil dalam pameran akbar itu.
"Ada begitu banyak ide-ide baru dalam pemasaran, juga dalam pembuatan buku, para penulis muda tampil dengan tema dan format baru, yang semuanya menunjukkan bahwa bisnis ini berjalan terus," ujar Boos saat berlangsung konferensi pers di bulan September lalu.
Pameran buku internasional Frankfurt atau Frankfurt Book Fair adalah yang terbesar di dunia. Pada tahun ini, sekitar 7100 peserta dari 100 negara ambil bagian dalam pameran tersebut.
Industri buku berjalan baik
"Semangat penuh optimis" ini juga ditunjukan Alexander Skipis, Direktur Eksekutif Asosiasi Perdagangan Buku Jerman. Di media, industri buku sering disajikan dalam wajah penuh kesuraman yang seolah-olah nyata, namun dikatakannya: "Kecuali dalam dua tahun terakhir di mana kita memiliki penurunan penjualan 0,8 dan 1,4 persen, dalam sembilan tahun industri ini terus bertumbuh. Dengan kata lain: Permintaan untuk buku, atau minat baca orang-orang masih sangat besar."
Tapi tentu saja ada tantangan yang dihadapi oleh pelaku pasar. Toko buku konvensional, misalnya, berada dalam proses perubahan besar. Persaingan pengecer lewat online juga sangat besar.
Poin penting lainnya yang dibahas adalah harga buku di Jerman. Asosiasi Penjual Buku berpandangan, perlunya kesepakatan perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Serikat. Ini dianggp satu-satunya cara untuk tetap mempertahankan keragaman sastra Jerman.
Pertemuan dan tempat perdagangan
Di samping banyak acara khusus dan diskusi tentang perkembangan pasar dan produk berkaitan dengan buku-- di pameran Frankfurt, pengunjung bisa dengan mudah memesan buku-buku. Pameran ini juga diakui sebagai tempat mengurus lisensi.
Lebih dari 600 agen sastra dari seluruh dunia berhimpun di pameran Frankfurt untuk menegosiasikan hak penulis, lisensi buku, terjemahan atau lainnya. Bagi Riky Stock, Direktur Kantor Buku Jerman di New York, Frankfurt Book Fair adalah "ruang mesin pameran buku."
Namun bagi penjual buku, pameran ini merupakan ajang untuk bertemu dan bersosialisasi. Michael Lemling yang merupakan manajer toko buku Lehmkuhl dari München, misalnya bertemu dengan penerbit di Frankfurt untuk membuat rencana tahun mendatang: "Kami berbisnis toko buku, yang mengorganisir buku bacaan, maka ada baiknya untuk mengetahui buku apa yang muncul di tahun depan, penulis mana yang akan melakukan promosi buku."
Dalam pameran di Frankfurt kali ini diperkirakan hadir sekitar 1.500 penulis, termasuk nama terkemuka seperti Martin Walser, Daniel Quinn, Terezia Mora, Leon de Winter.
Brasil sebagai tamu kehormatan
Penulis Brasil mendapat perhatian khusus tahun ini. Di bawah slogan "Brasil - Sebuah negara bersuara penuh" --- negeri ini untuk kedua kalinya menjadi tamu kehormatan di Frankfurt Book Fair.
Program pemilihan tamu kehormatan tiap tahunnya dalam pameran ini telah berjalan selama hampir empat puluh tahun. Tujuannya untuk membuat literatur negara tamu dikenal secara internasional dan meningkatkan jumlah terjemahan. Selain berbagai peluncuran buku dan bacaan, ada program budaya secara luas yang disajikan, termasuk pameran seni, konser, pertunjukan tari dan lain-lain.