Drone Pintar Buat Misi di Kawasan Bencana
30 November 2018Bayangkan sebuah kawasan bencana dan beracun, dan ada yang harus dievakuasi. Mesin terbang ini bisa jadi asisten. Drone tidak perlu pilot untuk mengenali obyeknya dan memerintahkan untuk membawanya.
Anibal Ollero Baturone, Professor robotika dan system tak berawak dari University of Seville di Spanyol mengatakan: “Kami mengintegrasikan kendali pada lengan dengan kendali platform udaranya. Ini diperlukan untuk mengendalikan keduanya secara bersamaan. Robot memperkirakan posisinya menggunakan GPS dan kamera video ."
Sistemnya membantu drone memahami dimana posisinya secara akurat, dan mencari obyek yang dikenali dan berinteraksi dengan obyek bersangkutan.
"Dalam beberapa tahun terakhir, teknik drones maju pesat. Sebelumnya drone terutama digunakan untuk mengumpulkan data, karena bisa membawa kamera dan merekam citra. Tapi tiga atau empat tahun terakhir, dikembangkan kegunaan baru, termasuk interaksi“, tambah Guillermo Heredia, Profesor Robotik dan Kontrol Otomatis, University of Seville
Drone cerdas teknologi tinggi
Robot terbang yang punya kemampuan mengambil dan mengangkut barang adalah tantangan baru. Drone ini harus bisa memindahkan titik pusat gravitasi, untuk mengimbangi beban serta perlu lengan ringan pressisi tinggi.
Miguel Ángel Trujillo Soto insinyur peneliti avionic menjelaskan:"Platform ini unik, karena mengintegrasikan lengan dengan gerakan bebas enam arah. Tekniknya memungkinkan lengan punya posisi tetap di udara, juga jika robotnya bergerak System memungkinkan kami memonitor, apa yang dilihat robot dan bagaimana robot bernavigasi di udara serta menemukan dan mengangkut obyek yang dicari."
Di masa depan, robot terbang ini akan dapat saling berinteraksi dengan sesama robot, dan membawa robot lain ke lokasi yang ditunjukkan. "Cakupan kemungkinan penggunaannya di bidang inspeksi industrial dan perawatan, transportasi robot darat di kawasan terisolasi, konstruksi platform untuk evakuasi orang dalam situasi darurat dan bahkan untuk misi antariksa, dimana orang sulit melakukan pemeliharaan satelit", pungkas Professor Anibal Ollero Baturone.
DWInovator