020311 Frankfurt Anschlag
3 Maret 2011Presiden AS Barack Obama menyatakan terkejut mendengar kabar penembakan dua serdadu AS di Jerman.
Dikatakannya dalam jumpa pers di Gedung Putih, Rabu (02/03), "Saya sedih dan marah atas serangan yang merenggut nyawa dua warga Amerika Serikat dan melukai dua lainnya. Saya pikir rakyat Amerika Serikat bersatu menyatakan belasungkawa. Saya ingin semua orang mengerti bahwa kami akan melakukan semua untuk mengetahui bagaimana aksi keji ini dilakukan dan bekerja sama dengan aparat berwenang Jerman memastikan pelakunya diadili."
Seperti halnya Obama, Kanselir Angela Merkel juga mengungkapkan hal serupa.
"Saya menyatakan belasungkawa kepada para serdadu Amerika Serikat dan keluarga korban. Ini merupakan kejadian mengerikan dan Jerman akan melakukan semuanya untuk mengungkapkan latar belakang kejadian," ungkap Merkel.
Pelaku serangan diketahui bernama Arid U., berusia 21 tahun dan berasal dari Kosovo. Menurut pengakuan pamannya, tersangka pelaku sebelumnya bekerja di bandara Frankfurt.
Saat ini, menurut laporan majalah berita Jerman Der Spiegel, dari lingkungan keamanan Jerman dan pemerintah AS, saat ini sudah ditemukan isyarat terdapat hubungan antara tersangka pelaku dan lingkaran Islam garis keras di Jerman.
Dipastikan bahwa serangan itu dilakukan dengan senjata tangan. Selain menewaskan dua orang, tersangka pelaku juga mencederai dua serdadu. Saat ini korban luka-luka berada di rumah sakit. Sesaat setelah kejadian, tersangka pelaku berhasil diringkus kepolisian Jerman. Menurut keterangan polisi, ia tertangkap tangan membawa banyak amunisi.
Kokasi kejadian di depan terminal dua bandar udara Frankfurt ditutup hingga radius luas. Kaca depan bus militer AS yang berlubang dan pecah ditembus peluru ditutup terpal biru. Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan tentara Amerika Serikat lalu lalang dan terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian.
Selain kepolisian Jerman, polisi militer AS juga dilibatkan dalam penyelidikan. Para serdadu AS yang berada di dalam bus ketika kejadian itu baru saja tiba dari London, demikian dikatakan jurubicara markas angkatan udara AS di Eropa. Pasukan yang tergabung dalam polisi militer udara AS itu sedianya akan dibawa ke pangkalan militer udara AS di Ramstein di negara bagian Rheinland-Pfalz dari sana dikirim ke Afghanistan atau Irak. Sebelumnya para serdadu AS itu ditempatkan di Lakenheath, sekitar 100 km dari London.
Pemerintah Kosovo menyebut kejadian di bandara Frankfurt sebagai “aksi kekerasan berdarah dingin dan keji”. Lebih lanjut pemerintah di Pristina menyatakan terima kasih atas dukungan penuh AS ketika memisahkan diri dari Serbia Februari 2008.
Roman Warschauer/Luky Setyarini
Editor: Ayu Purwaningsih