1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

FBI Sapu Korupsi dari New Jersey

24 Juli 2009

FBI menjaring lebih dari 44 politisi, pejabat dan sejumlah rabbi Yahudi di negara bagian New Jersey, Kamis (23/07). Para tersangka didakwa terlibat korupsi, cuci uang dan dalam beberapa kasus penjualan organ-organ tubuh.

https://p.dw.com/p/Iwfy
Foto: AP

Dalam aksi pemberantasan korupsi terbesar dalam sejarah negara bagian Amerika Serikat, New Jersey, sudah tiga orang walikota, dua orang anggota kongres, delapan orang pejabat pemerintah kota, lima orang rohaniawan Yahudi yang diciduk oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat, FBI. Mereka dituduh terlibat korupsi, pemerasan, pencucian uang dan dalam beberapa kasus penjualan organ-organ tubuh.

Dalam konferensi pers Jaksa AS, Ralph Marra menyebut aksi ini sebagai bukti korupsi yang merajalela di negara bagian New Jersey: "tuduhan dan bukti yang terkumpul menunjukan bahwa bagi para tersangka, korupsi merupakan gaya hidup sehari-hari, mereka hidup dalam zona yang tak menghiraukan etika dan mereka mengeksploitasi peluang dalam peraturan dana kampanye negara bagian ini."

Walikota Hoboken, Peter Cammarano, baru terpilih tahun lalu. Ia dituduh menerima suapan uang tunai senilai 25 ribu dolar, termasuk 10 ribu dolar pekan lalu dari seorang petugas penyidik yang menyamar sebagai developer real estate. Melalui pengacaranya Cammarano menyatakan akan melawan tuduhan ini karena ia tidak bersalah.

Sementara itu jaksa AS, Ralph Mara menyatakan, penyidikan menemukan bahwa politisi New Jersey bersedia menerima uang semir agar perizinan bagi proyek-proyek tertentu berjalan mulus. Dalam sejumlah kasus bahkan ditemukan terjadi pemerasan oleh para pejabat. Dua walikota lainnya yang ditangkap adalah walikota Secaucus dan walikota Ridgefield.

Penangkapan besar-besaran oleh polisi federal AS ini dimungkinkan oleh informasi yang diberikan saksi utama yang namanya dirahasiakan. Disebutkan, informan ini sebelumnya terlibat aktif dalam komplotan pencuci uang tersebut dan sejak tiga tahun terakhir bekerjasama dengan FBI. Sementara penyelidikan terhadap para tersangka sudah berlangsung selama sepuluh tahun, dalam investigasi korupsi yang berkode "Bid Rig".

Dari 15 orang anggota komplotan cuci uang yang dijaring terdapat lima orang rabbi, agamawan Yahudi. Diantaranya Rabbi Ketua umat Yahudi Suriah di Amerika Serikat. Untuk menangkapnya FBI merazia sejumlah sinagoge.

"Komplotan ini bergerak secara internasional, mengaitkan kegiatan dari kota Deal di New Jersey, atau Brooklyn di New York, sampai ke Israel dan Swiss. Mereka menyelundupkan, kemudian mencuci uang itu di seluruh dunia", begitu papar Jaksa Ralpfh Mara.

New Jersey sering dikaitkan dengan kegiatan mafia Italia, tapi kali ini Marra mengecam para pemimpin agama yang melakukan tindak kriminal ini. Disebutkan, dari hasil penyidikan selama dua tahun terakhir saja, ditemukan bahwa para rabi ini telah mencuci uang senilai 3 juta dolar. Sebagian dana itu dicuci melalui kegiatan menyumbang pada organisasi kemanusiaan.

Sementara seorang rabi lain, Levy Izhak Rosenbaum dituduh berkomplot dalam bisnis jual beli ginjal manusia untuk kebutuhan transplantasi medis. Menurut Jaksa Ralph Marra, bisnis ilegal itu sangat menguntungkan bagi sang rabi. Para korbannya menyerahkan salah satu dari sepasang ginjal yang dimilikinya untuk imbalan 10 ribu dolar. Rabbi Rosenbaum kemudian menjualnya kembali seharga 160 ribu dolar.

Sejak tahun 2001, sudah 130 tokoh publik New Jersey yang mengaku melakukan korupsi dan menjalani hukuman untuk itu di Amerika Serikat.

EK/AR/afp/dpa