Festival Fim Berlinale 2014
Festival Film Berlinale digelar untuk ke 64 kalinya, dengan menampilkan 400 film terbaru dan 1000 acara. Film mana dan siapa bintang yang akan terpilih meraih Beruang Emas dan Perak dalam ajang akbar di Berlin itu?
Berlinale ke 64
Festival Film Berlinale digelar untuk ke 64 kalinya, dengan menampilkan 400 film terbaru dalam 1000 acara. Acara resmi hanya terbuka untuk pakar dan kalangan perfilman. Tapi warga bisa mengikuti tayangan film yang dilombakan selama 10 hari di bioskop.
Film Eksentrik dari Amerika
Berlinale dibuka dengan tayangan "Grand Budapest Hotel" karya sutradara Wes Anderson dari Texas AS. Kisahnya mengenai karyawan hotel Gustave, diperankan oleh Ralph Fiennes (kanan) dan tamu-tamunya yang eksentrik di masa diantara dua perang dunia di Eropa.
Film Perampokan Karya Seni
Film terbaru karya sutradara sekaligus aktor utama George Clooney (tengah) "Monuments Men" menceritakan kerja berbahaya pasukan khusus di tahun-tahun terakhir Perang Dunia kedua. Pasukan khusus Monuments Men bertugas melacak karya seni yang dirampok NAZI. Film ini dipoduksi di studio Babelsberg Berlin dan di studio alam kawasan Harz Jerman.
Film Jerman
Dalam festival memperebutkan hadiah Beruang Emas dan Beruang Perak, dalam Berlinale 2014 ikut serta cukup banyak film Jerman. Salah satunya film berjudul "Zwischen Welten" karya sutradara Feo Aladag, mengisahkan seorang serdadu Jerman diperankan Roland Zehrfeld (kanan), yang dalam penugasannya di Afghanistan terjebak diantara dua front yang bermusuhan.
Artis Lokal dan Film Multi Budaya
Festival Berlinale, dimanfaatkan forum film Jerman sebagai ajang untuk menampilkan diri. Sejumlah film lokal ditayangkan dalam acara "Perspektive Deutsches Kino". Salah satunya film dokumenter "Amma & Appa" karya sutradara Franziska Schönenberger dan Jayakrishnan Subramanian, yang mengisahkan percintaan gadis Bayern dengan pemuda dari India selatan.
Film Skandal dari Denmark
Film "Nymphomaniac" karya sutradara Lars von Trier dari Denmark dipastikan memicu kehebohan. Film mengisahkan jalan hidup seorang wanita muda yang kecanduan seks. Di Berlin film ini akan ditayangkan seutuhnya, tanpa potongan adegan "drastis" seperti pada tayang perdana di Kopenhagen.
Forum : Untuk Film Non-Konvensional
Bagian lain dari festival yang diberi nama Forum, menampilkan film-film berformat non-konvensional, seperti fim dokomenter essai dan film eksperimen. Misalnya film “N – The Madness of Reason“ karya sutradara asal Belgia, Peter Krüger, yang menampilkan gambaran keragaman di Afrika.
Panorama : Untuk Film Politis
Sementara bagian yang disebut Panorama, menampilkan film bertema politis. Di sini terutama ditangkan film yang mengupas kritis situasi di negara asal. Film „Asabani Nistam!“ karya Reza Dormishian mengupas tema perasaan rakyat Iran setelah pemilu 2009 yang diduga keras dimanipulasi.
Film Untuk Penonton Remaja
Berlinale sejak beberapa tahun terakhir, juga menyasar penonton remaja. Dalam rangkaian Generation, ditampilkan film yang mengulas tema anak-anak dan remaja, dalam gaya yang samasekali berbeda dengan romantika Disney. Film "3 Histoires d’Indiens“ karya sutradara Robert Morin, diceritakan nasib anak-anak Indian di kawasan reservasi utara Kanada.
Retrospektive
Berlinale juga membahas sejarah film dalam ajang yang diberi nama Retrospektive. Tahun ini tekanannya pada tata cahaya perfilman. Dalam "Estetika bayangan, tatacahaya dalam film dari tahun 1915-1950“ dipertontonkan 40 film yang dijadikan contoh menakjubkan peranan tata cahaya alami dan tata cahaya buatan dalam film. Misalnya dalam film klasik „La Belle et la Bête karya Jean Cocteau.
Restorasi Harta Karun
Salah satu puncak Berlinale adalah tayangan ulang film bisu Jerman dari tahun 1920 "Das Cabinet des Dr. Caligari“ karya Robert Wiene yang merupakan mahakarya Ekpresionisme dalam sejarah film. Film tua ini direstorasi dengan biaya mahal dan ketelitian tinggi, dilengkapi musik komposisi baru dari pemain jazz AS, John Zorn dalam bentuk Philharmonie.