Gencatan Senjata Baru di Gaza
11 Agustus 2014Kesepakatan gencatan senjata, yang mulai pukul 01:00 pagi waktu setempat memperkuat mediasi yang sudah dilaksanakan selama beberapa hari terakhir, dengan harapan bisa menghentikan serangan atas Gaza yang sejauh ini telah menyebabkan 1.939 warga Palestina tewas dan 67 orang Israel, sejak 8 Juli 2014.
Beberapa menit sebelum gencatan senjata dimulai, sayap bersenjata gerakan Hamas menyatakan telah menembakkan "beberapa" roket ke arah Israel, termasuk ke Tel Aviv. Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan. Mesir mendorong Israel dan Hamas agar menggunakan gencatan senjata baru untuk "mencapai gencatan senjata menyeluruh dan permanan," setelah gencatan senjata lalu berakhir Jumat (08/08).
Disambut baik PBB
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon juga mengatakan, ia berharap gencatan senjata bisa memberikan kedua belah pihak "kesempatan baru untuk menyetujui gencatan senjata jangka panjang, untuk kebaikan warga sipil, dan sebagai awal baru untuk menyelesaikan perseteruan di antara mereka." Pernyataan Ban Ki Moon disampaikan seorang juru bicaranya.
"PBB siap mendampingi pelaksanaan kesepakatan yang bisa mengkonsolidasi perdamaian dan dimulainya perbaikan serta pembangunan di Gaza," demikian ditambahkan.
Sementara itu, pimpinan Hamas Khaled Meshaal mengatakan kepada wartawan, gencatan senjata harus diarahkan hingga mencapai pencabutan blokade Jalur Gaza oleh Israel. Itu disampaikan Meshaal di Doha, Minggu (10/08). "Kami menuntut tercapainya tujuan ini," kata Meshaal. "Jika Israel menunda atau melanjutkan agresi, Hamas dan organisasi Palestina lain siap melawan baik lewat pertempuran maupun secara politis," demikian Meshaal.
Negosiator veteran Palestina Saeb Erakat tiba di Kairo hari Minggu untuk mengadakan perundingan dengan Mesir dan pejabat Liga Arab yang mewakili Presiden Palestina Mahmud Abbas, demikian keterangan pejabat pelabuhan udara. Sementara itu Israel menyatakan, jka gencatan senjata berjalan sepenuhnya, delegasi Israel akan tiba di Mesir Senin (11/08). Demikian pernyataan yang disampaikan Minggu malam (10/08).
Rekonstruksi Gaza
Delegasi Palestina menyatakan di Kairo, mereka senang bahwa pemerintah otoritas Palestina yang dipimpin Mahmud Abbas akan mengambilalih pembangunan kembali Gaza dan melaksanakan kesepakatan yang sudah tercapai. Israel menolak berunding langsung dengan Hamas, dan menganggapnya organisasi teroris.
"Pemerintah persatuan nasional dan pemerintah otonomi Palestina akan melaksanakan segala sesuatu yang disepakati dalam pembicaraan selama gencata senjata," demikian dinyatakan Azzam al Ahmed, pimpinan delegasi Palestina kepada reporter.
Sementara pejabat senior Hamas Ezzat al-Rishq mengatakan, "Kami mendukung pendirian badan nasional oleh presiden Abbas, yang akan mengadakan pembangunan kembali." Ia menambahkan, "Pemimpin badan itu harus profesional, bisa diandalkan dan akan diterima dunia internasional."
Dalam beberapa hari setelah gencatan senjata berakhir dan yang baru dimulai hari Senin (11/08), pesawat tempur Israel menembak 170 sasaran, dan menewaskan sedikitnya 19 orang. Sementara Hamas menembakkan sedikitnya 136 roket ke arah Israel. 93 mengenai sasaran, dan 13 berhasil ditembak sistem pengaman udara. Demikian keterangan militer.
ml/ap (afp, dpa)